Anies Sebut Pabrik Susu Diuntungkan dari Program Makan Siang dan Susu Gratis

Anies Sebut Pabrik Susu Diuntungkan dari Program Makan Siang dan Susu Gratis

Calon Presiden no 1, Anies Baswedan-@aniesbaswedan-instagram

fin.co.id - Calon presiden (capres) Anies Baswedan menyebut, solusi untuk kasus prevalensi kekerdilan pada anak atau stunting bukan hanya memberikan makan siang dan susu gratis kepada anak-anak.

Anies mengatakan, stunting dapat menghambat tumbuh kembang anak dan berdampak seumur hidup. Menurut dia, memberikan makan siang terhadap anak-anak sudah terlambat untuk menangani prevalensi stunting.

"Penanganannya tidak bisa di masa sekolah. Jadi, nggak cukup dikasih makan siang, sudah terlambat. Nggak cukup," kata Anies, Kamis 18 Januari 2024.

Menurut mantan gubernur DKI Jakarta itu, pemenuhan nutrisi harus diberikan kepada ibu hamil, sehingga dapat dilakukan intervensi sejak dini atau di 1.000 hari pertama usia anak.

BACA JUGA:Program Makan Siang dan Susu Gratis Buat Anak Bukan Solusi Stunting, Anies Ungkap Cara yang Tepat

Selain soal makanan, Anies juga mengatakan imunisasi tuntas dan pola asuh yang tepat dapat mencegah prevalensi stunting. 

Selain itu, kepedulian terhadap ibu hamil juga perlu diperhatikan, sebab merekalah yang mengandung calon pemimpin bangsa Indonesia.

Anies menambahkan harus ada kebijakan dari Pemerintah pusat mengenai panduan pelayanan kesehatan ibu hamil dan anak usia dini yang dapat dikelola di daerah.

Selain itu, menurut dia, banyak anak mengalami intoleransi laktosa, sehingga nutrisi yang didapat tidak harus melalui susu, tetapi juga sumber pangan dari laut.

BACA JUGA:Motif Arjun Wijaya Ancam Tembak Anies Baswedan, Kini Jadi Tersangka Tapi Tak Ditahan

"Kalau (hanya) dari susu, nanti pabrik-pabrik susu yang akan hidup dari proyek ini. Tetapi kalau kita dorong (makan) ikan, maka kita akan dapat ikan itu di semua tempat dengan mudah. Di danau dapat, di laut dapat, dan harganya terjangkau, aksesnya mudah," ujar Anies.

Apabila anak-anak Indonesia dibiasakan sejak awal untuk mengonsumsi makanan sehat yang diproduksi dalam negeri, maka ke depan akan terlatih untuk tidak menjadi konsumen impor.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: