Tentara Israel Tewaskan 106 Jurnalis Palestina di Jalur Gaza dalam 84 Hari

Tentara Israel Tewaskan 106 Jurnalis Palestina di Jalur Gaza dalam 84 Hari

Seorang wanita di tengah kerumunan massa mengibarkan bendera Palestina. Ratusan ribu warga Inggris turun ke jalan dalam unjuk rasa di London Inggris itu pada Sabtu (11/11/2023) dan menyerukan gencatan senjata segera dilakukan di Jalur Gaza. -ANTARA/Xinhua/Li Ying-

fin.co.id - Tentara Israel telah menewaskan 106 jurnalis Palestina di Jalur Gaza dalam 84 hari serangan intens yang terus berlanjut.

Kantor Media Gaza mengatakan satu jurnalis lain tewas dalam serangan yang dilakukan tentara Israel di Kamp Pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah.

Mereka mengindikasikan bahwa jurnalis Al-Quds TV itu tewas dalam serangan tersebut, menambah jumlah jurnalis yang tewas di Gaza sejak 7 Oktober menjadi 106 orang.

Dalam pernyataan sebelumnya, mereka menyebutkan bahwa Israel sengaja membunuh para jurnalis di Gaza untuk membungkam narasi Palestina, menyembunyikan kebenaran dan mencegah penyampaian berita dan informasi membentuk opini publik secara regional dan internasional.

BACA JUGA:Perang Israel-Palestina di Gaza Meluas, Kemenlu Siapkan Strategi Evakuasi WNI di Lebanon

Demonstrasi Warga Yaman

Ribuan warga Yaman pada Jumat berpartisipasi dalam demonstrasi massal untuk mendukung Gaza yang menghadapi serangan gencar dari Israel.

Aksi unjuk rasa tersebut diserukan oleh kelompok Houthi di beberapa kota dan wilayah yang berada di bawah kendali kelompok tersebut, dengan judul "Bersamamu sampai Kemenangan... Amerika Tidak Akan Menghentikan Kami."

Menurut kantor berita Saba yang dikelola Houthi, unjuk rasa itu dilaporkan di Provinsi Sanaa, Hodeidah, Hajjah, Dhale dan al-Bayda serta di Provinsi Saada dan Raymah.

Pernyataan kelompok Houthi dibacakan dalam unjuk rasa tersebut, yang menekankan kelanjutan unjuk rasa untuk mendukung Gaza.

Pernyataan tersebut juga mendesak orang-orang dari seluruh dunia "untuk mengaktifkan alat-alat boikot ekonomi terhadap produk-produk Amerika dan Israel, dan semua perusahaan yang mendukung mereka."

Kelompok Houthi menegaskan kelanjutan operasi angkatan lautnya terhadap kapal-kapal Israel atau kapal yang berlayar menuju pelabuhan Israel hingga blokade terhadap Gaza dicabut.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin baru-baru ini mengumumkan pembentukan misi multinasional - Operasi Penjaga Kemakmuran - untuk melawan serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.

Sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, Israel terus melancarkan serangan tanpa henti di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 21.507 warga Palestina dan melukai 55.915 orang lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.

Sementara itu, pihak berwenang mengklaim bahwa serangan Hamas telah menewaskan sekitar 1.200 warga Israel.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: