Prabowo Tak Pantas Ungkit Kemenangan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta

Prabowo Tak Pantas Ungkit Kemenangan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta

Capres Prabowo Subianto dan Anies Baswedan--

fin.co.id - Pernyataan calon presiden (capres) Prabowo Subianto yang mengungkit kemenangan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta dinilai tidak layak dibahas saat debat capres. 

Pakar politik dari Universitas Andalas Padang Asrinaldi menyebut, meskipun Partai Gerindra mengusung Anies, hal tersebut bukan berarti Anies utang budi. 

"Tidak juga kita katakan bahwa Anies sebagai anak bangsa berutang budi kepada Gerindra, kan tidak begitu mestinya," kata Asrinaldi dilansir dari Antara, Kamis 14 Desember 2023.

Menurut Asrinaldi, Anies Baswedan merupakan tokoh nonpartai yang diusung Gerindra dalam pertarungan Pilkada DKI 2017.

Pengusungan Anies sebagai kader, lanjut dia, merupakan bukti bahwa Gerindra tidak memiliki tokoh mumpuni untuk maju dalam pilkada DKI. 

BACA JUGA:Arti Wakanda no more, Indonesia forever Ternyata Tentang dengan Kebebasan Berpendapat

Gerindra, kata Asrinaldi, merupakan partai politik yang memiliki kewajiban untuk mengusung tokoh mumpuni sebagai pemimpin.

"Ketika Anies diusung itu, jadi utang budi Anies, saya kira itu tidak benar karena partai juga alat infrastruktur politik negara," kata dia.

Ia menilai debat presiden kemarin seharusnya menjadi ajang menjual gagasan dan ide, bukan mengungkit jasa masa lalu.

Sebelumnya, Pegiat hak asasi manusia (HAM) Amin Multazam Lubis berpendapat bahwa para calon presiden belum mampu menyampaikan substansi gagasan terkait penegakan hukum, HAM, dan demokrasi pada Debat Pilpres 2024, Selasa (12/12), karena 'termakan' oleh gimik para kandidat.

Menurut aktivis Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) itu, debat tidak banyak berbeda dengan pemilu presiden sebelumnya.

Alasannya, debat belum mampu menggali ide orisinal dari perspektif masing-masing kandidat calon pemimpin Indonesia pada 2024.

"Idealnya panelis yang para ahli itu diberi kesempatan mencecar pertanyaan dan menggali jawaban kandidat sesuai keahliannya, sehingga ide dan perspektif orisinal kandidat dalam merespons persoalan bisa dimengerti oleh publik," kata Amin dilansir dari Antara, Rabu 13 Desember 2023.

Dia menilai, Komisi Pemilihan Umum (KPU) perlu memaksimalkan fungsi para panelis yang berisi profesor dan pakar guna menguji gagasan, serta mengidentifikasi ide dasar dari capres.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: