FIN.CO.ID - Armada tanker-tanker raksasa PT Pertamina International Shipping (PIS) terus mencetak prestasi yang membanggakan Indonesia. Strategi pelayaran yang agresif, sukses melipatgandakan rute pelayaran internasional perusahaan.
PIS mencatat kenaikan rute luar negeri secara signifikan dalam hitungan bulan. Dari 26 rute di pertengahan tahun ini, naik menjadi 50 rute di November 2023.
“Ekspansi internasional menjadi salah satu prioritas kami untuk memajukan bisnis perusahaan, kami yakin memiliki kemampuan bertumbuh di luar Indonesia. Sehingga kami sukses melipatgandakan rute internasional dari 26 menjadi 50 rute saat ini,” ujar CEO PIS Yoki Firnandi, Kamis 23 November 2023.
BACA JUGA:
- Direktur Kementerian ESDM dan Pejabat PT Pertamina Patra Niaga Kembali Diperiksa Soal Korupsi Dana Sawit BPDPKS
- AEI Gandeng Space4Good, Dapatkan Informasi Dini Kebakaran Hutan dan Pembalakan Liar
Yoki memaparkan ekspansi masif yang telah membuahkan hasil ini sejalan dengan target PIS untuk menjadi perusahaan perkapalan dan marine logistik terdepan di Asia.
Dengan kekuatan kapal milik sebanyak 96 kapal, dan 305 kapal lainnya yang dikelola dan dioperasikan, PIS kini telah menjadi perusahaan dengan armada tanker terbesar di Asia Tenggara.
“Segala capaian ini menunjukkan progres PIS yang cukup cepat dan positif, khususnya dalam tiga tahun terakhir. Dari sisi kinerja keuangan misalnya, pendapatan PIS bertumbuh hingga 5 kali lipat sejak 2020,” tambah Yoki.
BACA JUGA:
- Operation Supply Chain Pertamina Diperiksa Kejagung Buntut Kasus Korupsi Dana Sawit BPDPKS Terkait Penentuan HIP Biodiesel
- PGN Subholding Gas Pertamina Jaga Kinerja Laba bersih USD 198,5 Juta Triwulan III Tahun 2023
PIS, lanjutnya, berencana meneruskan strategi saat ini dari sisi ekspansi bisnis hingga penguatan armada. Dalam strategi ini, PIS juga menyusun _roadmap_ yang berkesinambungan untuk keberlangsungan bisnis perusahaan di masa depan sekaligus menerapkan prinsip bisnis berkelanjutan untuk kelestarian lingkungan.
“Strategi bisnis yang kami susun tentunya mendukung program transisi energi menuju target NZE 2060 yang ditetapkan oleh pemerintah. Penambahan armada termasuk untuk kapal-kapal yang akan ditujukan untuk mengangkut komoditas ramah lingkungan, begitu pula dari sisi operasional,” tutupnya. (*)