Update Kasus Cacar Monyet Terbaru di Indonesia: Ada 38 Kasus, 12 Orang Dinyatakan Sembuh

Update Kasus Cacar Monyet Terbaru di Indonesia: Ada 38 Kasus, 12 Orang Dinyatakan Sembuh

Update Kasus Cacar Monyet Terbaru di Indonesia--

Update Kasus Cacar Monyet di Indonesia - Cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus monkeypox. 

Penyakit ini dapat menimbulkan manifestasi klinis seperti demam, sakit kepala, mialgia, vesikel berisi nanah di seluruh tubuh, dan limfadenopati. 

Cacar monyet dapat ditransmisikan dari hewan ke manusia atau dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi.

Kasus Pertama di Indonesia

Kasus cacar monyet pertama kali dilaporkan di Indonesia pada Agustus 2022, yaitu seorang laki-laki berusia 27 tahun yang baru kembali dari perjalanan luar negeri. 

Sejak itu, kasus cacar monyet terus meningkat dan menyebar di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Data Terbaru Cacar Monyet di Indonesia

Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per Rabu, 8 November 2023, terdapat 38 kasus cacar monyet yang terkonfirmasi di Indonesia. 

Dari jumlah tersebut, 12 orang telah sembuh dan 26 orang masih menjalani isolasi. 

Rincian kasus cacar monyet berdasarkan wilayah adalah sebagai berikut:

  • Jakarta: 29 kasus, 9 orang sembuh
  • Banten: 5 kasus, 2 orang sembuh
  • Jawa Barat: 4 kasus, 1 orang sembuh

Kemenkes juga menyatakan bahwa semua pasien cacar monyet berjenis kelamin laki-laki dan belum ada pasien perempuan yang terkonfirmasi. 

Selain itu, mayoritas pasien cacar monyet memiliki orientasi seksual lelaki s*ks lelaki (LSL) dan terinfeksi HIV sebelumnya. 

Hal ini menunjukkan bahwa kelompok ini termasuk dalam kategori orang-orang dengan risiko tinggi tertular cacar monyet.

Pencegahan Cacar Monyet

Untuk mencegah penyebaran cacar monyet lebih lanjut, Kemenkes telah melakukan berbagai langkah, antara lain:

  • Melaporkan kasus cacar monyet ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sesuai dengan protokol internasional.
  • Melakukan deteksi dini dan pelacakan kontak erat dari setiap kasus cacar monyet.
  • Memberikan pengobatan dan perawatan kepada pasien cacar monyet dengan obat antivirus dan antibiotik.
  • Memberikan vaksin cacar monyet kepada orang-orang dengan risiko tinggi, seperti LSL, pekerja seks, dan orang dengan HIV. Kemenkes memiliki stok sekitar 1.000 vaksin yang akan diberikan secara selektif kepada orang-orang paling rentan.
  • Kemenkes juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian terhadap cacar monyet. 
  • Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah cacar monyet adalah:
  • Menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi, seperti monyet, tupai, tikus, dan sebagainya.
  • Memasak daging hewan dengan baik sebelum dikonsumsi.
  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, termasuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
  • Menggunakan alat pelindung diri, seperti masker, sarung tangan, dan baju pelindung, jika harus berinteraksi dengan orang yang terinfeksi.
  • Menjauhi orang yang terinfeksi dan tidak berbagi barang pribadi, seperti pakaian, handuk, alat makan, dan sebagainya.
  • Segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala cacar monyet atau memiliki riwayat kontak dengan orang atau hewan yang terinfeksi.

Kesimpulan

Cacar monyet adalah penyakit yang serius dan berpotensi mengancam jiwa. 

Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk bersama-sama mencegah dan mengendalikan penyakit ini. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: