Perupa Asal Bali Pemenang Kompetisi 13th UOB Painting of the Year UOB Indonesia, Hadiahya Fantastis!

Perupa Asal Bali Pemenang Kompetisi 13th UOB Painting of the Year UOB Indonesia, Hadiahya Fantastis!

(Tengah) Ms Ni Nyoman Sani, Pemenang 13th UOB Painting of the Year (Indonesia) Award--

FIN.CO.ID - Perupa asal Bali, Ni Nyoman Sani pemenang kompetisi 13th UOB Painting of the Year UOB Indonesia mendapatkan hadiah senilai ratusan juta.

Acara 13th UOB Painting of The Year Indonesia award telah bergulir pada 25 Oktober 2023 di Autograph Tower, Thamrin, Jakarta Pusat.  UOB Indonesia akan memamerkan 46 karya finalis kompetisi 13th UOB POY (Indonesia), termasuk diantaranya delapan karya pemenang.

UOB Indonesia menganugerahkan penghargaan 13th UOB Painting of the Year (POY) (Indonesia) award kepada Ni Nyoman Sani atas karyanya yang bertajuk “Tranquility” (Keheningan). Karya ini merupakan sebuah karya seni abstrak yang terbuat dari akrilik Gesso, lem dan marmer. 

Perupa asal Bali ini mengambil inspirasi dari kearifan lokal dan gaya hidup yang menggambarkan hubungan antara manusia, kebudayaan, dan alam.

BACA JUGA:

“Karya seni ini menggarisbawahi tradisi Bali, dimana sebagian besar ritual didasari oleh sistem kalender yang mengikuti siklus alami. Sesuai filosofi Bhuana Agung dan Bhuana Alit, kebudayaan Bali mencerminkan adanya kesatuan ritme antara kehidupan manusia dan alam, sehingga membentuk suatu ekosistem yang utuh. Bhuana Agung mewakili seluruh alam semesta, sementara Bhuana Alit merujuk pada jiwa individu yang berada di alam semesta ini. Melalui karya seni yang saya hasilkan, saya berharap dapat mengingatkan sesama bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam dapat berdampak pada manusia.” ucap Sani.

Karya seni Sani membuat panel juri UOB POY terkesan. Adapun panel juri terdiri dari Melati Suryodarmo, ketua juri yang sekaligus seniman pertunjukan; Dr Agung Hujatnika, kurator seni independen dan dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung; dan Heri Pemad, Direktur Kreatif di Sarinah Art District Jakarta yang juga merupakan pendiri Art Jog.

Ketika dimintai komentar terkait karya seni Sani, Melati mengatakan, “Sani menunjukkan kemampuan artistiknya yang kuat dalam membuat lukisan abstrak menyerupai sisa-sisa terumbu karang yang ia temukan di kawasan pesisir Sanur. Dengan menyoroti konteks filosofis serta ruang serta pengalaman kehidupan sehari-hari melalui karya seninya, Sani juga telah mengedukasi masyarakat tentang warisan tradisi Bali dan pengaruh alam terhadap psikologi dan budaya spiritualitas.”

Sebagai pemenang utama kompetisi UOB POY (Indonesia) 2023, Sani berhak menerima uang tunai sebesar Rp250 juta. Karya seninya juga akan bersaing dengan karya pemenang dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam dalam UOB Southeast Asian POY Award yang akan diumumkan pada 8 November 2023 di Singapura. Sani juga berkesempatan untuk berpartisipasi dalam program residensi selama satu bulan di Museum Seni Asia Fukuoka di Jepang.

BACA JUGA:

Hendra Gunawan, Presiden Direktur UOB Indonesia, mengatakan, “Selamat kepada Sani yang telah memenangkan penghargaan UOB POY ke-13 di Indonesia. Karya seninya yang mengesankan berhasil mengajak masyarakat untuk mengetahui akar budaya Bali. Kami senang melihat antusiasme tinggi para perupa yang telah berkontribusi terhadap perkembangan dinamis seni rupa di Indonesia selama 13 tahun melalui kompetisi unggulan UOB di Tanah Air.”

“Industri seni Indonesia terus berkembang pesat. Berkat dukungan pertumbuhan kelas menengah yang meningkat serta minat dari pengunjung mancanegara, banyak galeri dan komunitas perupa yang terus berkembang, sementara perhelatan seni besar juga terus menarik perhatian banyak pihak. Di UOB, kami percaya bahwa seni dapat melampaui sekat bahasa, budaya, geografi, dan waktu. Kami terus berperan aktif dalam mempererat dan memperkuat ikatan komunitas antar kawasan melalui dukungan jangka panjang yang kami berikan terhadap seni visual. Saya mengucapkan selamat kepada para pemenang tahun ini atas pencapaiannya. Semoga ajang penghargaan ini dapat dimanfaatkan sebagai batu loncatan untuk terus berproses dalam perjalanan karir seni mereka.”

Pada kategori Emerging Artist, Begok Oner, perupa berusia 25 tahun asal Jawa Tengah, meraih penghargaan 13th UOB Most Promising Artist of the Year (Indonesia) atas lukisan yang berjudul “7°49'03.3”S 110°21 '00.2"E". Ia terinspirasi dari konsep distorsi ruang di dunia maya. Bentuk kanvas dan penggambaran objek dalam lukisannya menyerupai gambar yang terlihat pada lensa cembung, yakni alat sederhana yang telah digunakan selama berabad-abad untuk memfokuskan dan memperbesar cahaya. Sebagai metafora, karya seni ini mengacu pada gagasan bahwa kita memang hidup dalam surveillance society dimana setiap aspek kehidupan kita dipantau dan dicatat.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: