Hepatitis Habis

Hepatitis Habis

-Baraclude-

Saya tidak tahu, dari 3 capres dan 2 cawapres kita adakah yang pernah membaca biografi Thomas Jefferson yang ditulis Fawn McKay Brodie. Tetapi akan lebih baik kalau mereka membacanya. Sebagai salah satu Founding Fathers dan penulis utama draft Declaration of Independence, sebenarnya Presiden AS ke-3 itu bisa maju lagi untuk pilpres berikutnya setelah menjabat dua periode, 4 Maret 1801 - 4 Maret 1809. Tetapi Jefferson merasa dua periode sudah cukup. Apalagi, menurutnya, jabatan presiden adalah "belenggu kekuasaan". Selama jadi presiden, menurut kedua putrinya dari isteri pertama yang sudah meninggal, ayahnya punya banyak utang: karena sering menjamu tamu dan pantang korupsi. Lima hari setelah jabatannya berakhir ia pulang ke Monticello, kampung halamannya di Virginia. Sebelumnya ia sudah menulis surat ke warga Monticello, antara lain berisi pertanyaan: "May I ask, in 

Mirza Mirwan

....the presence of all the world, whose cow have I ever taken, or whose rights have I taken away? Who have I oppressed, or who whom have I accepted bribes until my eyes were closed?" --- Bolehkah saya bertanya, di hadapan seluruh dunia, sapi siapa yang pernah saya ambil, atau siapa yang (merasa) saya rampas haknya? Siapa yang (merasa) telah saya zalimi, atau siapa yang telah saya terima suapnya hingga (membuat) mata saya tertutup? Jefferson di puncak kekuasaannya punya kesempatan untuk hidup mewah, lalu begitu lengser bisa membangun mansion untuk tempat tinggalnya. Tetapi ia memilih hidup semenjana saat berkuasa dan pulang ke kampung halamannya setelah menyelesaikan tugasnya. Dan perjalanan pulang dari Washington DC ke Monticello yang jaraknya sekitar 187 km itu ditempuhnya dengan menunggang kuda selama 8 jam. 

Gregorius Indiarto

Tidak pernah istikharah. Waktu pilih istri sepenuhnya karena tertarik. Cinta pada pandangan pertama itu biasa, selanjutnya terserah Anda. Cinta tanpa memandang itu baru luar biasa.

Muh Nursalim

Banjir proyek di solo. Ada Rel layang simpang joglo, revitaisasi pasar jongke, revitalisasi taman balai kambang, revitalisasi pasar mebel gilingan, penataan jalan Ngarsopuro-Gatot Subroto, renovasi puro mangkunegoro, revitalisasi lokananta, revitalisasi kraton kasunanan, pembangunan viaduk gilingan, rusun putri cempo, rehabilitasi pasar legi, jembatan jurug, kebun binatang taman jurug. Itu anggaran dari jakarta, yang mikir para menteri. Sebagai orang yang tinggal dekat solo seneng2 saja. Tempat wisata semakin banyak dan apik. Beruntunglah warga solo punya walkot Gibran. Berkah punya pemimpin anak presiden pembangunan melimpah ruah. Hany satu yang kayaknya mustahil untuk dibangun. Revitalisasi sungai bengawan solo agar airnya kembali jernih seperti saat dinanyaikan Gesang.

Leong Putu

Saya tidak pernah berdoa minta istri yang gimana-gimana. Saya nyadar diri. Mutiara walau di dalam kubangan pun, tetap harganya mahal. Pasti ada yg ingin memilikinya. Ni Luh lah yang berdoa sungguh-sungguh agar mendapat suami yang ganteng setia sabar baik hati suka menolong dan tidak sombong. Dasar dia orang baik, doanya langsung dikabulkan. Tidak lama setelah itu, dia ketemu saya. Kami pun jadian lalu dua tahun kemudian menikah. Untung dia lupa satu kata dalam doanya : kaya.

Udin Salemo

Betul, ko LT. Asal hasil sda daerah jangan banyakan dibawa ke pusat daripada ditinggal di daerah. Seperti yang berlaku selama ini. Kalau hasil sda 80% saja jadi milik daerah, pulau Jawa tak akan penuh sesak seperti sekarang ini. Dari hasil tambang, perkebunan, pertanian dan perikanan daerah bisa kaya. Kalau hasilnya lebih banyak dinikmati daerah. Semoga presiden yang akan datang memikirkan ini. Dan memberlakukan hasil pembagian sda dengan lebih adil.

Liam Then

Kunci kemajuan Indonesia bukan pada presidennya siapa, tapi lebih kepada putra daerah yang jadi kepala daerah. Harusnya mindset ini yang berkembang di masyarakat. Jadi tidak selalu berharap dan bergantung kepada pusat. Sebenarnya provinsi-provinsi diluar Jawa ,sangat berpotensi lebih makmur dari Jawa. Populasi yang sedikit, tak sampai puluhan juta justru menguntungkan. Alokasi sumber daya daerah, dari pendidikan sampai pelayanan publik , logikanya menjadi lebih ringkas dan gampang, dibandingkan kesulitan pemerintah daerah yang ada di P.Jawa. Semoga putra daerah di luar Jawa mampu sadar dan bangkit, inilah masanya, kesempatan besar benar-benar terbuka, anda mau saudara-saudara didaerah anda taraf majunya sampai bagaimana, hanya langit batasnya, teknologi informasi, lalu lintas barang pendukung kegiatan produktif sudah hampir tak bersekat batas. Tidak ada yang bisa melarang anda , misalnya sewa ahli, kaum cerdik pandai dari luar negeri, untuk ajarkan teknologi, apa-apa yang paling cocok menurut karakteristik keunggulan daerah masing-masing. Semoga kesadaran ini bisa cepat berkembang. Mungkin kalau ditanya peran ,sumbangsih ,apa yang harus dilakukan oleh pers daerah, atau pers nasional dengan jaringan yang sampai daerah seperti Disway. Ya ini salah satunya menyebarkan kesadaran, manufacturing hope, kemajuan dan jauh pandang wawasan ke masyarakat. Tabur benihnya, tuai hasilnya.

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber:

Berita Terkait

Seragam Baru

1 minggu

DK Jakarta

1 minggu

Catch Kill

1 minggu