Sholawat Asyghil Strategi Mahfud MD Terpilih sebagai Cawapres, Ini Bacaan Sholawat Asyghil dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Sholawat Asyghil Strategi Mahfud MD Terpilih sebagai Cawapres, Ini Bacaan Sholawat Asyghil dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Mahfud MD mengaku selalu amalkan Sholawat Asyghil sebelum dipilih sebagai Cawapres. -fin-Narasi TV Mata Najwa-

FIN.CO.ID - Gembira campur haru. Itulah yang dirasakan Menko Polhukam Mahfud MD saat dirinya dipilih menjadi cawapres Ganjar Pranowo. Strateginya cuma satu: Sholawat Asyghil.

"Ini puncak dari sebuah puncak politik. Dalam hal ini pilpres. Bagaimana saya bisa menjadi pasangannya mas Ganjar. Ini proses tarik menariknya lama. Karena itu saya pakai strategi Sholawat Asyghil," tutur Mahfud MD seperti dikutip fin.co.id dari chanel Youtube Narasi TV pada Jumat, 20 Oktober 2023.

Menurut Mahfud, dirinya kerap melantunkan Sholawat Asyghil sebelum dirinya dipilih sebagai cawapres untuk mendampingi capres Ganjar Pranowo.  

Apa Itu Sholawat Asyghil

Sholawat Asyghil ini banyak dilantunkan oleh masyarakat Muslim Nusantara dalam kondisi tertentu.

Dikutip dari situs NU, Sholawat Asyghil berasal jauh pada masa akhir Dinasti Bani Umayyah yang berkuasa tahun 41 — 133 H/ 661 — 750 M dan awal berdirinya Dinasti Bani Abbasiyyah.

BACA JUGA:

Pergantian tampuk kekuasaan membuat kehidupan politik, sosial dan keagamaan menjadi terguncang. Ketidakstabilan politik terjadi dimana-mana.

Pencetus Sholawat Asyghil ini adalah adalah cucu urutan kelima Rasulullah SAW yaitu Jafar bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali Al-Murtadlo, suami dari Fatimah Az-Zahra putri Rasulullah.

Imam Jafar kemudian terkenal dengan Jafar Ash-Shadiq merupakan induk sanad dari Abu Hanifah (pendiri Madzhab Hanafi) dan Imam Malik bin Anas (pendiri Madzhab Maliki).

Sanad Imam Syafii merujuk pula kepada Imam Malik bin Anas. Karena itu, pencipta Sholawat Asyghil ini merupakan induk keilmuan yang legitimate dalam dunia Islam. Selain seorang cucu Rasulullah, Imam Jafar Ash-Shadiq juga orang yang sangat berilmu.

Dulu, Sholawat Asyghil tidak terlalu familiar di kalangan orang-orang Islam di Nusantara. Sampai akhirnya dipopulerkan dan di ijazahkan oleh ulama-ulama Moderat.

Penelusuran tentang sholawat Asyghil ternyata tertulis dalam kitab Al-Kawakibul Mudhiah fi Ash-Shalati Ala Khairil Bariyyah atau dalam bahasa Indonesia bermakna “Gemintang Gemerlap dalam bershalawat kepada Sebaik-baiknya Kebaikan/ Rasulullah”.

Kitab ini merupakan karya tangan seorang Habib dari Tanah Tarim. Yaitu Habib Ahmad bin Umar bin Ahmad bin Aqil bin Muhammad bin Abdullah bin Umar Al-Hinduan al-Baalawi.

Pengarangnya lebih terkenal dengan nama Habib Ahmad bin Umar Al-Hinduan. Habib yang tumbuh besar di Tarim Yaman, dan sering mengunjungi India untuk berdakwah di sana. Habib Ahmad bin Umar Al-Hinduan wafat pada tahun 1122 H dan di makamkan di Tarim Yaman.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: