Muncul Relawan Rampai Nusantara Deklarasi Gibran sebagai Cawapres 2024
Prabowo Subianto (kanan) dan Gibran Rakabuming Raka. (antara)--
FIN.CO.ID- Kelompok masyarakat yang bernamalan Rampai Nusantara Jawa Timur mendeklarasi dukungan kepada purta Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada Pilpres 2024 mendatang.
Sekjen Rampai Nusantara Jawa Timur Eko Prasetyo mengatakan, Gibran sosok anak muda yang berpengalaman dalam pemerintahan. Sehingga pihaknya mendorong Wali Kota Solo itu maju sebagao cawapres 2024.
"Kami melihat Mas Gibran, sebagai sosok muda yang memiliki pengalaman dan prestasi dalam tata kelola kelembagaan, saat jadi Wali Kota Solo dan pastinya mewakili generasi muda menjadi pemimpin di negeri ini," kata Eko Prasetyo, Minggu 8 Oktober 2023.
BACA JUGA:
- Gibran Rakabuming Raka Dapat Dukungan Jadi Cawapres Prabowo, Begini Respon PAN
- Gibran Rakabuming Raka Jadi Rebutan PDI Perjuangan dan Prabowo Subianto
Calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.-Antara/Aris Wasita-
Eko mengatalan, pemilihan presiden kali ini, mayoritas berasal dari pemilih muda sekitar 60 persen dari jumlah pemilih tetap.
Sehingga menurutnya peran pemuda harus diselaraskan dengan ide dan gagasan kaum muda.
Terkait dengan siapa nantinya Gibran dipasangkan, menurut Eko tidak menjadi masalah.
Rampai Nusantara menilai kontestasi pemilu presiden tahun 2024, harus diisi oleh pemuda, dan Gibran sudah layak untuk masuk dalam kontestasi ini.
BACA JUGA:
- Dipinang PBB Jadi Cawapres Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Lapor ke PDIP
- Relawan Beta Gibran Banten Didominasi Milenial: Anak Muda Harus Melek Politik!
"Terserah mau dipasangkan dengan siapa, Mas Gibran layak turut serta dalam pemilu ini sebagai representatif pemuda," ujarnya.
Dia meminta supaya hak-hak berdemokrasi dan berpolitik tidak dikebiri, yakni adanya aturan batas usia capres dan cawapres.
Menurutnya kontestasi politik bukan hanya pesta rakyat rutin lima tahunan saja, tetapi proses itu akan mempengaruhi kebijakan selama lima tahun ke depan.
Selain itu, realita saat ini, para politikus yang berkedok mendukung Gen Z maupun milenial, namun kerap hanya sebatas jargon belaka. Di mana akhirnya tidak benar-benar memahami apa yang menjadi kebutuhan para generasi muda.
.jpeg)
Sumber:
