Lemkapi Sebut Kasus Tewas Ajudan Pribadi Kapolda Kaltra Beda Jauh dengan Kasus Ferdy Sambo

Lemkapi Sebut Kasus Tewas Ajudan Pribadi Kapolda Kaltra Beda Jauh dengan Kasus Ferdy Sambo

Ajudan pribadi Kapolda Kaltra--Istimewa

Ajudan Kapolda Kaltra- Publik membandingkan kasus kematian ajudan pribadi Kapolda Kalimantan Utara yang tewas tertembak dengan kematian Brigadir Yoshua yang ditembak Ferdy Sambo dan anak buahnya pada Juli 2022 lalu. 

Dua kasus itu dinilai punya kesamaan. Sebab anak buah tewas di rumah atasannya. 

Menanggapi itu, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi Hasibuan mengatakan, dua kasus tersebut berbeda jauh. 

Antara kasus kematian Brigadir Yoshua dan kasus tewasnya ajudan pribadi Kapolda Kaltra tidak bisa dibandingkan. Sebab dua kasus itu berbeda. 

"Kasus kematian di Kaltara dengan di rumah dinas Ferdy Sambo beda jauh. Jadi jangan dibanding-bandingkan," ucap Edi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa malam 26 September 2023.

Edi menjelaskan, di kasus Ferdy Sambo, berbagai barang bukti seperti kamera CCTV sengaja dihilangkan dari tempat kejadian perkara (TKP). 

Sementara kasus tewasnya pengawal pribadi Kapolda Utara, semua barang bukti berada di TKP dan masih utuh. 

"Tentu ini sangat berbeda jauh dengan kasus kematian terhadap Walpri Kapolda Kaltara. Semua barang bukti ada, utuh, dan berada di lokasi kejadian, termasuk CCTV," ungkap Edi. 

BACA JUGA:

Kapolda Kaltra Berada di Jakarta Saat Kejadian


garis polisi-ist-net

Dalam kasus Ferdy Sambo, kata Edy, Ferdy Sambo yang kala itu menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri berada di lokasi kejadian, sedangkan dalam kasus kematian walpri di Kaltara, Kapolda Kaltara sedang berada di Jakarta.

Edi menuturkan bahwa ia menyambut baik kehadiran tim Mabes Polri baik itu Divpropam, Badan Reserse Kriminal dan Pusat Laboratorium Forensik.

"Tim yang didatangkan Kapolri ini terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab korban meninggal. Tim ini juga menyelidiki ada tidaknya kemungkinan lain penyebab korban meninggal," pungkasnya.

Edi menuturkan, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo ingin penanganan perkara dilakukan secara transparan untuk menghindari kecurigaan masyarakat.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: