Bekasi, fin.co.id - Suasana mencekam diceritakan oleh warga, saat bentrokan ormas berlangsung di Jalan Raya Setu - Bantargebang, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi.
Diketahui banyak warga terjebak di dalam salah satu restoran cepat saji karena situasi diluar ruangan sudah tidak kondusif.
Salah satu warga yang terjebak, Euis Puspita mengaku tidak terfikir malam itu dirinya akan terjebak di tengah-tengah bentrokan.
"Waktu itu saya berlima, sama suami dan anak-anak tiga, awalnya tentu kita enggak tahu kalau bakal ada bentrokan," ungkap Euis Puspita, Jumat 22 September 2023.
Usai memesan dan menikmati makanan yang ia beli bersama keluarga, seketika situasi di luar restoran tidak kondusif karena adanya bentrokan.
"Di luar itu udah macet luar biasa, akhirnya kita tanya-tanya ternyata ada betrokan, saya pas sore tahu yang kejadian di Setu saya pikir sudah selesai ternyata belanjut," jelasnya.
BACA JUGA:
- Viral Media Sosial, Ormas Bentrok di Bekasi Sebabkan Peluru Nyasar ke Rumah Warga
- Viral Tertahan Dalam Restoran saat Ormas Bentrok di Bekasi, Anak-Anak Hingga Orang Tua Terkena Gas Air Mata
Karena berada di tengah-tengah bentrokan ormas, ia dan pengunjung lainnya semakin tidak tenang karena merasa khawatir.
"Kami hanya bisa berdoa melihat itu ambulans lewat, mobil Polisi, Brimob dengan sirene yang mencekam malam itu," ucapnya.
Pegawai restoran cepat saji itu langsung meminta seluruh pengunjung untuk masuk ke dalam, dan mencoba menenangkan situasi
Menurutnya mata perih serta bau aroma yang menyengat masuk hingga ke dalam restoran, membuat suasana pengunjung semakin panik.
"Kami waktu itu belum paham apa yang terjadi, karena kan belum tahu sebelumnya gas air mata itu seperti apa," terangnya.
Euis menjelaskan, banyak pengunjung yang merasakan sesak nafas usai mencium aroma yang menyengat tersebut.
BACA JUGA:
- Ini Cerita Penghuni Rumah soal Peluru Nyasar saat Ormas Bentrok di Bekasi
- Ormas Bentrok Merembet ke Kota Bekasi, Polisi: Diamankan di Polres Ada 39 Orang
"Memang sudah tercium juga baunya, perihnya, sudah tercium, sesaknya juga merasakan sesak napas juga di situ, akhirnya sampai dievakuasi ke belakang," kata Euis Puspita.