Penampakan Teroris Bekasi saat Diinterogasi, Mata Dilakban Hitam, Tangan Diborgol

Penampakan Teroris Bekasi saat Diinterogasi, Mata Dilakban Hitam, Tangan Diborgol

Penampakan Teroris Bekasi Dananjaya Erbening saat Diinterogasi, Mata Dilakban Hitam, Tangan Diborgol-fin/islah bahrawi-Twitter

Teroris Bekasi - Dananjaya Erbening alias Danan alias Abu Nibras, karyawan PT KAI yang ditangkap Densus 88 Polri menjalani proses interogasi ideologi. 

Selama menjalani interogasi ideologi tersebut, mata Dananjaya Erbening ditutup lakban atau masker warna hitam. Kedua tangannya juga tampak diborgol. 

Foto interogasi Dananjaya Erbening tersebut diunggah oleh Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi melalui akun Twitternya @islah_bahrawi pada Rabu, 16 Agustus 2023. 

Proses interogasi pada Dananjaya Erbening ini direkam secara audio dan dokumen tertulis oleh tim Densus 88. 

Islah Bahrawi adalah satu di antara tim Densus yang menginterogasi Dananjaya Erbening dari sisi ideologinya. 

"Pada tahun 2018 Dananjaya Erbening alias Danan alias Abu Nibras melihat kerusuhan di Mako Brimob melalui televisi. Dia lalu terinsipirasi dan terbangun militansinya untuk melakukan aksi teror dengan mencari informasi jual beli senjata api," tulis Islah Bahrawi seperti dikutip fin.co.id pada Rabu, 16 Agustus 2023.  

BACA JUGA:

Sejak saat itu, Dananjaya mulai menekuni bongkar-pasang dan jual-beli senjata api. Setelah punya beberapa senjata api, Dananjaya Erbening mengaku melakukan latihan menembak di Gunung Geulis.

Latihan menembak itu dilakukan 2 bulan sekali masing-masing 6 jam. Senjata yang dipakai untuk latihan menembak adalah Baikal Makarov. Tujuan latihan menembak untuk melakukan penyerbuan ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. 

"Ini sesuai apa yang pernah ditonton di televisi tentang kerusuhan di lokasi yang sama pada 5 tahun lalu. Dananjaya Erbening juga terinspirasi film propaganda ISIS tentang pertempuran Ghuwairan (pembebasan Napiter di Suriah)," papar Islah Bahrawi. 

Targetnya adalah membebaskan Napiter (Narapidana Terorisme) yang ditahan di Mako Brimob dengan menggunakan senjata api laras panjang dan pendek. 

Dalam pengakuannya, Dananjaya Erbening berencana merebut senjata di gudang Brimob. Selanjutnya, senjata-senjata tersebut dibagikan kepada Napiter lain untuk berperang melawan polisi secara bersama-sama.

Dananjaya mulai menekuni ajaran ideologi Wahabi-Salafi sejak menjadi siswa di SMK 7 Bale Endah, Bandung. Dia rajin mengunjungi kajian ustadz William Maksum pada kisaran tahun 2010 di masjid Al-Hidayah, Komplek Bumi Sari Indah, Bandung. 

Sejak itu, Dananjaya meyakini Indonesia adalah negara Toghut. Karena tidak menggunakan Syari'ah Islam sebagai hukum negara.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: