Ferdinand Usulkan Nama Kakek Anies Baswedan Dihapus dari Pahlawan Nasional

Ferdinand Usulkan Nama Kakek Anies Baswedan Dihapus dari Pahlawan Nasional

Ferdinand Hutahean, Image Source: @FerdinandHaean3/Twitter--

Ferdinand Hutahaean mengusulkan agar pemerintah menghapus nama kakek Anies Baswedan, Abdurrahman Baswedan sebagai Pahlawan Nasional. 

Gelar Pahlawan Nasional kepada kakek Anies Baswedan itu diberikan oleh Presiden Jokowi pada 8 November tahun 2018 lalu di Istana Kepresidenan Jakarta.

"Saya mengusulkan kepada Pemerintah untuk meninjau ulang status pahlawan nasional kepada kakek Anies Baswedan. Menurut saya sangat layak ditinjau dan dibatalkan," kata Ferdinand Hutahaean di Twitter-nya, @ferdinand_mpu, dikutip fin pada Rabu 16 Agustus 2023. 

Menurut Ferdinand, gelar pahlawan nasional ke kakek Anies Baswedan tidak layak dan tidak pantas. Dia mengatakan, yang layak dan pantas mendapat gelar itu adalah para raja-raja dari suku-suku asli Nusantara.

"Lebih baik beri gelar Pahlawan Nasional kepada para raja-raja Nusantara dan kepala-kepala Suku adat Nusantara," kata politikus PDI-Perjuangan ini.

Abdurrahman Baswedan merupakan kakek dari mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Semasa hidupnya dia pernah menjadi Wakil Menteri Muda Penerangan RI pada Kabinet Sjahrir.

BACA JUGA:

Dia juga menjadi Anggota Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP), Anggota Parlemen, dan Anggota Dewan Konstituante. 

A.R. Baswedan adalah salah satu diplomat pertama Indonesia dan berhasil mendapatkan pengakuan de jure dan de facto pertama bagi eksistensi Republik Indonesia dari Mesir.

Abdurrahman Baswedan berketurunan Arab. Namun lidahnya pekat bahasa Jawa Surabaya, bila berbicara. 

Dia berperan penting menyiapkan gerakan pemuda peranakan Arab untuk berperang melawan Belanda.

Abdrrahman Baswedan sendiri pernah ditahan pada masa pendudukan Jepang (1942). Saat Indonesia merdeka, ia mengorbankan keselamatan dirinya saat membawa dokumen pengakuan kemerdekaan Indonesia dari Mesir pada 1948.

BACA JUGA:

Abdurrahman Baswedan meninggal di Jakarta pada tanggal 16 Maret 1986. Dia dimakamkan di TPU Tanah Kusir berdampingan dengan para pejuang Indonesia yang menolak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. (*)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: