Ruwet Indah

Ruwet Indah

Pemandangan kekumuhan di Dharavi, India--

Saya masih belum tahu bagaimana cara membuat industri kecil di Dharavi tetap hidup di metropolitan Dharavi nanti. Di dalam kekumuhan itu kini telah berkembang industri kulit yang terkenal: tas, sepatu, jaket, ikat pinggang dan dompet. Saya pernah punya satu: entah di mana. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan

Edisi 22 Juli 2023: Akbar Sitorus

Samsul Arifin

Pertanyaan Selanjutnya mengapa BPK melakukan hal yang kurang Teliti apakah Ada Main atau yang lain. Harus kah kami Tanya pada Wakil kami yang cenderung DIAM tidak ada pemanggilan dan pembuatan pansus seperti kasus Pajak Tempo hari. Atau kami harus tanya pada EMBUEN Sore.... 

Er Gham

Dulu sekali, ada kawan yang setelah lulus kuliah, dia buat perusahaan kecil kecilan untuk bangun tower. Proyeknya dari Telkom. Semacam kerjaan sub kon. Itu masih awal awal periode handphone lawas, seperti merk motorola, nokia, atau ericson, dan harga kartu perdananya masih 600 ribu an. Padahal, jurusan kuliahnya gak nyambung sama sekali ama proyeknya. Saya tidak tahu, apakah dia masih berkecimpung bangun tower saat ini. 

Mirza Mirwan

Kapan, ya, Indeks Persepsi Korupsi Indonesia meraih skor 80 ke atas seperti negara-negara Skandinavia? Itu pertanyaan saya dalam hati. Lalu hati kecil saya langsung memvonis: Sampai dunia ini kiamat nggak akan pernah, kecuali bila UU Tipikor memuat ancaman potong jempol dan stigma "korupto" di jidat bagi pelaku korupsi. Tak perlu hukuman mati. Seringkali saya sebel juga, kenapa Singapura yang di ketiak kita bisa meraih skor 80-an berturut-turut kok skor kita naik sedikit anloknya banyak. "Karena gaji pejabat di Singapura jauh lebih gede ketimbang pejabat di Indonesia," mungkin begitu jawaban koruptor. Soal gaji, ya, mungkin benar. Tetapi bukankah "monthly expenditure" di Singapura juga jauh lebih besar ketimbang di Jakarta? "Tapi, kan, nganu.....," kata iblis yang simpatisan koruptor, tidak diteruskan. Tengoklah website Transparency International dan lihatlah skor IPK kita. Tahun 2012 skor kita 32, 2013:32, 2014:34, 2015:36, 2016: 37, 2017:37, 2018:38, 2019:40. Tahun 2020 anjlok tiga poin menjadi 37, 2021 naik satu poin: 38. Eh, 2022 anlok lagi empat poin menjadi 34, sama dengan skor 2014. Sempruuuuul! Skor kita kalah jauh dari Timor Leste yang 2022 kemarin meraih skor 41. "Lha di Timor Leste nggak ada yang mau dikorupsi sih!" kilah iblis simpatisan koruptor tadi. "Dengkulmu njepat!" umpat batin saya.

Xiaomi A1

Sebelum pandemi, saya pernah diajak menghadiri acara makan2 ulang tahun temannyi teman saya, di tengah acara tiba2 ada yg membawa kue ulang tahun, ada tulisan besar BTS di kue tsb, saya pun berbisik bertanya kpd tmn saya "lho apakah usaha mereka dibidang BTS/tower?" tmn saya menjawab "Katrok, BTS itu nama boy band korea", saya pun manggut2 tersenyum kecut..wkwk

Kang Sabarikhlas

Embun pagi segar luluh ambyar/ 

kala terik siang panas menyebar/

 komen pun ganas imbas terpapar/ 

diserbulah penjual es Cao segar/ .

............... i

ni pantun wong.chi.liek bersyukur lagi menikmati Es Cao segar + ote² + tahu isi + tempe menjes + cecek pedes + jemblem luegi... anu..juga rokok.

Komentator Spesialis

BTS ini kan sebenarnya ranah swasta. Apapun alasannya mau wilayah terluar, tertinggal atau terdepan. Harusnya proyek ginian negara nggak usah ikut. Cukup mendorong, memberikan fasilitas dan insentif berupa keringanan pajak dll. Koruptor itu memang paling ahli bikin proyek dengan dibungkus alasan misalnya : 1) Lingkungan. 2) Teknologi baru 3) Tertinggal, Terluar, Termiskin dll. 4) Wabah penyakit 5) Bencana

Warung Faiz

Hari ini Xi Jinping baca chdi... Lagi2 bahas masalah korupsi di Indonesia... Tanpa sadar beliau istighfar.. Bayangkan, gara2 berita korupsi Indonesia, beliau jd murtad.. Dari atheis jd theis.. Masya Allah.. 

mzarifin umarzain

Untuk para koruptor, penindas, penjajah, yg curang, yg tak adil, Mari kita berdo'a: Alloohummaa innaa naj'alu KA fii nuchuuri him, Wa na'uudzu bi KA Min syuruuto him. Ya Allooh, Kami jadikan KAMU di hadapan mereka, Dan kami berlindung kpd Mu Dari kejahatan mereka. Semoga diqabulkan do'a kita.

Juve Zhang

Kalau dengar podcast pak Akbar F dengan 2 narasumber kesimpulan nya uang BTS masuk ke semua partai . Narasumber pak Sitorus bagus sekali memetakan para Markus dan perusahaan yg terlibat ternyata banyak juga bukan PT M saja. Bu Irma menyuarakan juga bagus beliau mengejek para ketum partai yg partainya ikut "makan" besi rongsokan alias manusia kelas rongsokan. Berani sekali ke dua narasumber pak Akbar. Malah pak Akbar juga menyenggol "permainan" Century .sama sama level liga sepakbola Eropa. Tinggal menunggu narasumber yg bisa "melihat" level Real Eropa 12 Ton besi rongsok . Angkat topi buat AFU dan kedua Narasumber yg gagah berani membongkar korupsi akbar ini. Koreksi dikit buat pak AF teknologi 5 G tidak perlu BTS yg sangat Mahal .5 G cukup alatnya segede koper kecil dan di tempelkan di lampu penerangan jalan. Cuma 5G belum masuk ke Indonesia dihambat para taipan penguasa tower. 

Mirza Mirwan

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber:

Berita Terkait

Emas Bodoh

3 minggu

Nilai 95

4 minggu

Somasi RBT

1 bulan