Dindik Kabupaten Tangerang Pastikan Tak Ada Penambahan Ruang Kelas Baru Dalam Sekolah Hybrid

Dindik Kabupaten Tangerang Pastikan Tak Ada Penambahan Ruang Kelas Baru Dalam Sekolah Hybrid

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Fahrudin. --Rikhi Ferdian Untuk FIN

Sekolah Hybrid -- Dinas Pendidikan (dindik) Kabupaten Tangerang memastikan tidak ada penambahan ruang kelas baru pada sekolah hybrid yang akan diterapkan di tahun ajaran baru 2023/2024 ini. 

Sebelumnya, aliansi kepala sekolah madrasah swasta di Kabupaten Tangerang mendatangi komisi II DPRD karena khawatir penerapan sekolah hybrib berdampak pada berkurangnya rombongan belajar (rombel) di tingkat MTs.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Fahrudin mengatakan, kekhawatiran dari aliansi madrasah swasta itu karena mereka menganggap hybrid learning yang akan diterapkan sama seperti yang dikemukakan oleh Pemprov Banten.

Padahal, sekolah hybrid di Kabupaten Tangerang ini hanya untuk memenuhi jam belajar yang berkurang. Terutama di sekolah dengan pola double shift tanpa menambah ruang kelas baru.

"Hybrid learning ini tanpa menambah ruang kelas baru. Kami hanya ingin membayar jam belajar anak-anak yang semestinya 40 menit permata pelajaran karena double shif itu dikurangi jadi 30 menit. Inilah yang jadi fenomena kami sehingga pimpinan mewacanakan sekolah hybrid ini," katanya kepada FIN, dikutip Jumat 14 Juli 2023.

Dia menegaskan, sekolah hybrid yang diterapkan di Kabupaten Tangerang adalah sebuah moda pembelajaran dengan sistem online, yang mana siswanya tidak harus belajar di dalam kelas.

Akan tetapi, bukan berarti para siswa tersebut belajar secara daring di rumah melainkan bisa di luar kelas seperti lab, lapangan, taman, atau di sekitar lingkungan sekolah berbasis digital.

"Jadi bukan berarti anak di rumahkan tapi anak belajar di luar kelas. Karena double shift karena kekurangan kelas tadi," ujarnya.

"Kita akan terus evaluasi ini jadi jangan khawatir temen-temen di swasta. Jangan mentang-mentang ini berhasil nanti ditambah lokusnya, tidak," sambungnya.

Namun demikian, tambah dia, tidak menutup kemungkinan ke depan akan ada peebaikan digitalisasi sekolah, tetapi bukan dari segi moda pembelajarannya.

Terkait hal itu Dinas Pendidikan berkomitmen akan terus bersinergi dengan lembaga madrasah swasta meski secara naungan berbeda kewenangan.

"Jadi jangan khawatir. Saya mungkin sekarang sebagai sekdis pendidikan tapi hati saya tetap sebagai guru. Ke depan jika ada kaitan dengan kompetensi guru kita akan libatkan juga guru-guru madrasah," pungkasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rikhi Ferdian

Tentang Penulis

Sumber: