Akses Utama Menuju Rumah Ditutup Tembok Hotel, Lansia di Kota Bekasi Masuk Rumah Melalui Saluran Air

Akses Utama Menuju Rumah Ditutup Tembok Hotel, Lansia di Kota Bekasi Masuk Rumah Melalui Saluran Air

Akses masuk menuju rumah pak ngadenin yang tertutup tembok hotel-Dokumen Istimewa-

Tembok Hotel, Bekasi - Ngadenin pria lanjut usai yang kini sudah berumur 63 tahun, harus menghadapi kehilangan akses jalan masuk maupun keluar dari rumahnya.

Rumah yang berlokasi di Jalan Raya Jatiwaringin, RT 003 RW 004, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, terhalang oleh tembok hotel.

Sebagai pemilik rumah yang kehilangan akses jalanan, Ngadenin mengaku bahwa pihak hotel menutup jalanan menuju rumahnya tanpa memberikan informasi terlebih dahulu.

"Kurang lebih sudah 3 tahun (ditutup tembok hotel), tidak ada (Komunikasi) pokoknya langsung dibangun gitu aja," penjelasan Ngadenin, Senin 10 Juli 2023.

Nampak bagian depan rumah miliknya tertutup tembok setinggi 20 meter, sedangkan bagian samping rumahnya tertutup tembok setinggi 4 meter.

Ia bersama keluarga sejak tahun 1999 sudah tinggal di rumah tersebut, hingga akhirnya harus rela kehilangan akses jalan yang ditutup tembok hotel.

BACA JUGA :

"Kondisinya ya seperti ini, tadinya ada jalan, iya kalo mau masuk ke rumah ini ya lewatnya got," jelasnya. 

Ngadenin menjelaskan semula ia tinggal tepat di pinggir jalan raya, bagian depan digunakan untuk berdagang sate sedangkan bagian belakang digunakan sebagai tempat tinggal. 

Selang beberapa lama, tetangga Ngadenin yang berjualan ayam bakar di dekat rumahnya menjual lahannya ke pengusaha hotel. 

"Saya ditakut-takutin kalau enggak mau jual ke dia (pemilik hotel), nanti saya ditakut-takuti akan dikurung, ditutup (akses jalan) akhirnya saya nyerah. Ditawar harganya sangat sangat rendah," ucapnya. 

Meski memilih mempertahankan rumah, Ngadenin saat ini memilih tinggal mengungsi di warung sate yang tidak jauh dari rumah karena akses jalan ke rumahnya sangat berbahaya. 

"Iya karena saya sudah kelelahan, kalau mau pulang. Nah got ini kalau menurut saya kan rawan ya. Ada paku ada beling. Kawat yang nonjol begitu. Kalau malem kadang-kadang ada ular memang saya belum nemuin tapi saya ngeri akhirnya saya memutuskan tidur di warung aja," kata Ngadenin. 

BACA JUGA :

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tuahta Aldo

Tentang Penulis

Sumber: