Anies Bicara Tanah Untuk Rakyat, Rezim Jokowi Sibuk Ributkan Rumput JIS

Anies Bicara Tanah Untuk Rakyat, Rezim Jokowi Sibuk Ributkan Rumput JIS

Faizal Assegaf. (istimewa for FIN) --

Oleh Faizal Assegaf (kritikus)

KUALITAS kekuasaan negara merosot akibat kebohongan dan mental copet. Dua problem itu menjadi sumber kejahatan dan petaka bagi rakyat banyak.

Dalam berbagai kajian ilmu negara, perilaku kebohongan dan modus copet uang rakyat menjadi musuh bersama. Negara gonta-ganti sistem untuk memutus rantai kejahatan tersebut.

Di Indonesia, mencuri uang rakyat diperhalus dengan sinonim korupsi. Sementara pemimpin yang bohong, dusta dan menipu dipahami secara utuh oleh rakyat.

Rakyat sangat marah bila pejabat negara gemar tipu muslihat apalagi kekuasaan yang dilakoni menyuburkan wabah korupsi. Dalam konteks ini, rezim Jokowi menjadi sorotan serius.

BACA JUGA:

Tak heran bila rakyat semakin agresif menyuarakan perubahan. Di tengah situasi itu, muncul Anies Baswedan memandu solidaritas rakyat melawan ketidakadilan.

Anies dengan lantang dan tegas memantik kesadaran kolektif rakyat. Banyak gagasan besar disuarakan dan semakin memasuki orbit perhatian publik.

Salah satunya, Anies menegaskan: Apa gunanya merdeka bila rakyat tak punya tanah sendiri. Suara moral itu memotret realitas sumber daya alam dan kehidupan bangsa Indonesia.

Hak hehidupan rakyat atas tanah makin hari tersingkir secara semena-mena. Berbagai potensi tanah di perkotaan hingga kekayaan alam menjadi lapak dalam segelintir orang.

BACA JUGA:

Masalah krusial itu terjadi sejak Indonesia merdeka. Negara tidak hadir memberi solusi yang serius, bahkan sebaliknya bertindak sebagai makelar demi melayani kepentingan oligarki.

Celakanya, rezim Jokowi justru asyik ributkan rumput di JIS. Hampir seluruh menterinya super sibuk dan buat heboh seantero negeri. Sementara rakyat diposisikan termarginal atas hak tanah dan sumber kekayaan alam.

Cerita tentang rumput JIS yang diributkan rezim Jokowi selain mengalihkan perhatian rakyat, sekaligus gambaran perilaku dusta dan korup dalam bernegara. Stop menipu rakyat!

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: