BKKBN Ingatkan Dampak Buruk Stunting Bagi Masa Depan Indonesia
BKKBN ingatkan bahaya stunting di masa depan anak--jatim.bkkbn.go.id
Saat kegiatan akbar Pelayanan KB Sejuta Akseptor, beberapa waktu lalu, dalam rangka menyongsong Harganas 2023, Kota Cilegon, mencatatkan prestasi dengan menjaring 91.573 akseptor atau 133,97 persen dari target, sebanyak 159,95 persen merupakan akseptor IUD, implan, Metode Operasi Wanita (MOW), dan Metode Operasi Pria (MOP).
"Pelayanan serentak dalam rangka acara Temu Jawara ini dilakukan di delapan kabupaten/kota. Sebanyak 800 akseptor MKJP (implan dan IUD) menjadi target kami," jelas Nurhayati.
Serahkan Bantuan
Kegiatan yang berlangsung tak jauh dari dermaga penyeberangan Merak - Bakauheni itu ditandai penyerahan bendera pataka Mupen on The Road oleh Sukaryo kepada Walikota Cilegon.
Selain itu dilakukan juga penyerahan dana rehab rumah sebesar Rp 15 juta, penyerahan bantuan sembako kepada 30 keluarga berisiko stunting.
Termasuk penyerahan bantuan program Dashat untuk enam rumah, masing-masing Rp 7,5 juta, dan bantuan telur untuk keluarga berisiko stunting senilai Rp50 juta, serta bantuan 50 zak semen.
Bantuan itu diberikan mitra kerja BKKBN, di antaranya Baznas Kota Cirebon, beberapa perusahaan swasta, dan LSM Laskar Merah Putih.
Pengukuhan Bapak Asuh Anak stunting juga menandai kegiatan di siang itu. Mereka yang dikukuhkan sebagai BAAS adalah Danramil Pulomerak, Kapolsek Pulomerak, Camat Pulomerak dan dan sejumlah pengusaha.
Sumber: