Hewan Kurban Yang Masuk ke Wilayah Kabupaten Tangerang Dipasangi Kartu Identitas Elektronik

Hewan Kurban Yang Masuk ke Wilayah Kabupaten Tangerang Dipasangi Kartu Identitas Elektronik

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar (Kanan) Saat Memantau Hewan Kurban di Lapak Penjual Bencongan, Kelapa Dua. --Rikhi Ferdian Untuk FIN

Hewan Kurban Yang Masuk ke Wilayah Kabupaten Tangerang Dipasangi Kartu Identitas Elektronik -- Hewan kurban dari luar daerah yang masuk ke wilayah Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, sudah dipasangi Kartu Identitas Ternak (KIT) elektronik. 

Kartu identitas ternak atau disebut KTP sapi ini berfungsi untuk mengetahui data ternak secara lengkap seperti nama pemilik, daerah asal, hingga riwayat vaksinasinya.

BACA JUGA:100 Petugas Dikerahkan Periksa Kesehatan Hewan Kurban di Kabupaten Tangerang

BACA JUGA:DPRD Soroti Kinerja Koni Kabupaten Tangerang: Pembinaan Atlet Belum Maksimal!

BACA JUGA:Catat Nih! Seluruh Camat di Kabupaten Tangerang Diminta Buat Ruang Perpustakaan

Dari pantauan di lapak penjual di Bencongan, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, kartu identitas pada ternak tersebut berupa ear tag atau tanda khusus yang dipasang pada daun telinga sapi, memiliki kode tertentu.

"Tag ini untuk mengindentifikasi sapi berasal dari mana, siapa peternaknya dan siapa penampungnya," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar di lokasi, Rabu 21 Juni 2023.

Menurutnya, kartu identitas ternak elektronik ini penting karena para pembeli juga harus tahu asal-usul sapi yang akan dijadikan sebagai hewan kurban.

BACA JUGA:Permintaan Hewan Kurban di Kabupaten Tangerang Diproyeksi Naik 10 Persen

BACA JUGA:Tembus di Angka 303, DPKP Kabupaten Tangerang Imbau Peternak Sapi Wadpadai Virus LSD

Terlebih, pada kartu tersebut terdapat data vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) baik dosis kesatu dan kedua.

"Biar semuanya merasa amanlah," imbuhnya.

Terkait pantauannya ke lapak hewan kurban di wilayah Kelapa Dua itu, Zaki menjelaskan, hal tersebut untuk memastikan hewan ternak yang dijual sudah dalam kategori Aman, Sehat, Utuh, dan Halal atau ASUH.

"Pemantauan dilakukan di Kelapa Dua karena disini permintaan (hewan kurban) cukup tinggi. Tadi sudah diperiksa semua oleh petugas dari dinas pertanian," tuturnya.

Dia mengungkapkan, sampai saat ini belum ditemukan adanya hewan kurban yang terjangkit penyakit. 

Sebab, pemeriksaan kesehatan pada hewan kurban itu masih sedang berjalan dan baru bisa diketahui hasilnya 2-3 hari kedepan. 

"Semuanya masih pada jalan kita lihat dua tiga hari kedepan karena 100 petugas ini masih pada muter," tandasnya. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rikhi Ferdian

Tentang Penulis

Sumber: