Rania Lindi

Rania Lindi

Rania Naura Anindhita Amig penemu eco-lindi untuk mencegah sampah di TPA Benowo, yang ada di dekat Stadion Gelora Bung Tomo--

Dari mana Rania dapat ide? 

"Inspirasinya dari durian," ujar Rania. Anak kedua dari tiga bersaudara ini pernah diajari ayahnyi. Setiap kali selesai makan durian sang ayah minta agar jari Rania dicuci di air yang dituang ke ''mangkuk'' kulit durian. Sengat bau durian yang menempel di jari pun langsung hilang.

Bau durian dihilangkan dengan getah durian. 

Mungkin, pikir Rania, ada sesuatu dari sampah itu sendiri yang bisa dipakai untuk menghilangkan bau sampah. Dia pun mengambil lindi. Membawanya ke lab kimia. Lalu mencari bahan pengurainya.

Ketemulah bahan yang banyak mengandung sukrosa dan fruktosa: tetes tebu. Molase. Yang juga berwarna keruh itu. Yang juga disebut limbah dari proses pembuatan gula pasir.

Rania mencampur lindi dengan molase. Sampai ditemukan formula yang pas. Dia pun tahu seberapa banyak diperlukan molase untuk setiap liter lindi.

Berhasil. Rania lantas memberi nama formula itu: Eco-Lindi. Itulah yang sedang dia patenkan.

Rania belum mengomersialkan Eco-Lindi. Tunggu paten. Kegunaannya sudah diakui di lapangan. Pemkab Sidoarjo sudah menggunakan Eco-Lindi untuk mengatasi bau sampah di sana.

Sidoarjo menjadi yang pertama karena Rania melakukan penelitian di situ. Anggap saja sebagai bentuk terima kasih atas kerja sama penelitiannyi.

Rania akan terus mengembangkan Eco-Lindi menjadi penghilang bau di mana saja: kandang ayam, kandang kambing, dan bau apa pun –kecuali bau badan. Dia juga akan menjadikan Eco-Lindi sebagai pupuk. 

Dan yang pasti Rania telah berhasil mengatasi persoalan polusi lindi. Tanpa biaya mengolahnya. Justru memanfaatkannya. 

Panitia Piala Dunia di Surabaya juga sudah sempat memanfaatkan Eco-Lindi. Mendekati pelaksanaan Piala Dunia lalu gunung sampah di sebelah stadion itu disiram Eco-Lindi. Waktu itu Rania menyiapkan banyak Eco-Lindi di TPA Sidoarjo. "Sidoarjo kirim 30.000 liter Eco-Lindi ke Surabaya. Disemprotkan di sana," ujar Rania.

Setelah Piala Dunia resmi batal, tidak ada lagi pemesanan Eco-Lindi dari Surabaya. Harusnya setiap datang sampah baru disiram dulu dengan Eco-Lindi. Bau busuk pun hilang. 

Hari Minggu lalu saya nonton Persebaya di stadion itu. Sekalian melihat stadion Gelora Bung Tomo: apa yang berubah. Saya begitu ingin berada di stadion kelas Piala Dunia.

Jalan baru langsung menuju stadion sudah jadi. Lebar sekali. Mobil saya termasuk yang diizinkan melewatinya. Begitu cepat sampai stadion. Kanan kiri jalan dibuatkan taman –meski kini mulai kurang terawat.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber:

Berita Terkait

Inisial B

3 hari

Masa Depan

1 minggu

Jaga Hati

1 minggu

Politik Hati

1 minggu

Emas Bodoh

2 minggu