Golkar Disarankan Usung Ridwan Kamil Jadi Cawapres 2024, Lebih Menjanjikan Ketimbang Airlangga

Golkar Disarankan Usung Ridwan Kamil Jadi Cawapres 2024, Lebih Menjanjikan Ketimbang Airlangga

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) bersalaman dengan Gubernur Jawa Tengah (Ganjar Pranowo)-@GunRomli-Twitter

Golkar Disarankan Usung Ridwan Kamil Jadi Cawapres 2024 

Partai Golkar disarankan untuk mengusung Ridwan Kamil menjadi calon wakil presiden di Pemilu 2024. 

Peneliti dari Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro mengatakan, dengan diusungnya Ridwan Kamil menjadi cawapres, akan memperkuat elektabilitas Partai Golkar. 

"Mungkin bisa dipertimbangkan nama lain selain ketua umum, misalnya adalah Ridwan Kamil. Dia dikedepankan atau ditawarkan dalam skema cawapres untuk capres-capres yang sekarang ada," kata Bawono di Jakarta, Selasa 30 Mei 2023.

Menurut Bawono, dengan mengusung Ridwan Kamil sebagai cawapres, akan menjadi solusi bagi Golkar. 

BACA JUGA:Pohon Hayat Jadi Logo IKN Nusantara, Ini Filosofi dan Maknanya

Apalagi, saat ini elektabilitas Partai Golkar cenderung stagnan, bahkan menurun . 

"Memang tidak bisa dipungkiri, dibandingkan dengan elite-elite lain di Partai Golkar, termasuk Ketua Umum Airlangga Hartarto, RK atau Kang Emil ini relatif cukup menjanjikan daya saing elektoralnya,” ujarnya.

Bawono juga mengungkapkan, nama Ridwan Kamil selalu muncul dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia, Litbang Kompas, dan lembaga survei lainnya sebagai figur yang diunggulkan untuk menjadi cawapres.

Bahkan, tambah dia, nama Ridwan Kamil juga selalu masuk dalam tiga besar cawapres dengan elektabilitas tertinggi. 

BACA JUGA:Pemerintah Anggarkan Rp2.044 Triliun untuk 5 Program Prioritas 2024, Ini Daftar Rinciannya

RK atau Ridwan Kamil kerap mengungguli nama besar lain, seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Ia lalu mencontohkan hasil survei Populi Center yang dipublikasikan pada Senin (29/5) menunjukkan bahwa RK menjadi cawapres yang paling banyak dipilih oleh responden dengan angka elektabilitas mencapai 19,3 persen.

”Jadi, saya kira belum terlambat bagi Partai Golkar dan juga para elite Golkar untuk bisa mempertimbangkan strategi lain demi kebaikan institusi Partai Golkar. Itu dapat mencegah Partai Golkar turun kelas menjadi partai menengah,” kata dia.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: