Bukan Saja di Indonesia, Politikus Malaysia Juga Tolak Konser Coldplay, Alasannya LGBT
PENOLAKAN terhadap konser Coldplay pada November 2023 mendatang, bukan saja datang dari sekelompok orang di Indonesia, tetapi juga penolakan di Malaysia.
Politikus Malaysia dari Partai Islam se- Malaysia (PAS) Nasrudin Hassan menolak konser Coldplay di Malaysia yang rencananya akan digelar di Malaysia pada 22 November 2023.
Dalam sebuah posting Facebook, Pas Nasrudin Hassan mempertanyakan keputusam pemerintah yang mengizinkan konsel Colplay. Sebah menurutnya grup band asal Inggris itu dianggap mendukung LGBT dan dikhawatirkan menjadi ajang promosi LGBT dalam konsernya.
Dia juga melampirkan foto-foto Coldplay, dengan sang fokalis memegang bendera lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Dia mendesak pemerintah untuk membatalkan konser tersebut.
BACA JUGA: Sudah Siap War Tiket Coldplay Besok? Ini Harga dan Link Penjualan Tiketnya
BACA JUGA:Gak Main-Main! Tolak Konser Coldplay, PA 212 Ancam Kepung Bandara!
“Apakah ini berarti pemerintah ingin mempromosikan hedonisme dan budaya menyimpang di negara ini?
Saya menyarankan agar konser di Malaysia dibatalkan karena tidak membawa manfaat bagi negara, ras, dan agama (dalam negeri)," ujarnya dilansir New Straits Times, Kamis 18 Mei 2023.
Konser ini menjadi pertama kali bagi Colplay dijadwalkan tampil di Malaysia di National Stadium di Bukit Jalil.
Band ini juga telah berjanji untuk mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 50 persen untuk tur kali ini dibandingkan dengan tur dunia 2016 dan 2017 mereka.
BACA JUGA: PA 212 Tegas Tolak Konser Coldplay: Mereka Dukung LGBT dan Ateis!
Menyusul pengumuman tanggal konser band tersebut di Malaysia kemarin, Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim menyampaikan salam sambutannya kepada Coldplay setelah mengetahui bahwa band terkenal dunia tersebut telah mengonfirmasi pemberhentian mereka di negara tersebut sebagai bagian dari tur dunia "Music of the Spheres" mereka. Di bulan November.
"Mari kita bekerja sama untuk menjaga lingkungan kita dan menjaga dunia tetap aman, terima kasih (terima kasih)," katanya Datuk Seri Anwar Ibrahim.