Dajjal 800 Miliar

Dajjal 800 Miliar

Orang tua Tiktoker Bima--

Yang memutuskan pindah ibu kota ini adalah gubernur Lampung yang saya sudah lupa siapa. Ia bangun kantor gubernur tiga lantai. Ia bangun kantor DPRD provinsi yang juga megah. Ia bangun rumah sakit.

Gubernur pun berganti. Gubernur baru tidak mau pindah ke Kota Baru. Bangunan kantor gubernur pun tidak ditempati. Kaca-kacanya sudah banyak yang pecah.

Gedung DPRD-nya lebih parah lagi. Baru ada struktur dan atap. Belum ada lainnya. Kini kondisinya seperti kerangka bangunan yang kusam telantar.

Hanya ada rumah sakit yang berfungsi. Tipe C. 

Sebenarnya sudah dibangun pula jalan kembar menuju Kota Baru itu. Lebar-lebar. Jalan itu pun kini sudah rusak berat.

Gubernur yang baru berikutnya lagi juga tidak mau melanjutkan Kota Baru. Pun gubernur yang sekarang.

Inilah ibu kota baru yang dibangun dengan gegap gempita lalu ditinggalkan merana begitu saja.

Bima tidak menguraikan sejauh itu. Tapi ia sebut sejak ia masih SD juga seperti itu. Lalu ia membahas jalan-jalan yang rusak.

Tema kedua TikTok Bima adalah pendidikan. Begitu banyak orang pintar lahir di Lampung. Yang jadi menteri saja banyak. Termasuk Sri Mulyani. Tapi sistem penerimaan mahasiswanya penuh permainan dan korupsi. Birokrasi tidak efisien dan tata kelola tidak baik.

Bahasan terakhirnya: ketergantungan pada sektor pertanian. Yang harganya begitu fluktuatif.

Begitulah. Yang Bima bahas sebenarnya hanya kulit-kulit. Khas medsos yang hanya bisa pendek: 3 menit. Itu pun sudah menggemparkan Indonesia.

Saya tidak bisa menilai TikTok itu dibuat di mana. Lihatlah plafon ruangan itu. Rasanya plafon model Indonesia. Mungkin plafon model Ratna Daya. Tapi kok ada alat penutup pintunya. "Saya melihat banyak TikTok Bima. Saya perhatikan tanggalnya. Pasti dibuat di Australia," ujar Tika. 

Di Australia, Bima juga mengambil program diploma: D-1 media komunikasi. Sudah selesai. Bima kini lagi magang di sana. Jangan-jangan TikTok itu bagian dari proses magangnya.

Menurut obrolan Tika dengan sang ibu, Bima sebenarnya diterima juga di salah satu universitas di Jerman. Tapi harus menunjukkan punya deposito Rp 500 juta. "Kami tidak sanggup. Bima akhirnya memilih ke Australia," ujar Sang ibu.

Setelah magang itu Bima masih berniat terus di Australia. Ia ingin masuk S-1 di sana. Ia masih berusaha. Termasuk sempat ikut kerja di IKEA di sana.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber:

Berita Terkait

Emas Bodoh

3 minggu

Nilai 95

4 minggu

Somasi RBT

1 bulan

Gaza Rock

4 bulan

Gaza Ben

4 bulan