Salaam Karma

Salaam Karma

Ilustrasi.-Istimewa-

BACA JUGA:Pojokan Sri

Kepada pengacara inilah Salaam mengaku tidak bersalah. Teman-temannya pun yakin ia tidak bersalah. Mereka hanya merasa mengganggu Meili tapi tidak sejauh yang dituduhkan. Mereka tidak tahu apa yang terjadi pada Meili malam itu.

Akhirnya, satu minggu setelah ditangani pengacara, mereka menarik pengakuan. Mereka merasa terintimidasi polisi.

Di pengadilan mereka konsisten mengaku tidak bersalah. Sampai pun ketika hukuman dijatuhkan.

Saat hukuman itu dijatuhkan Salaam membacakan pernyataan dengan gaya membaca puisi. Lantang. Penuh keyakinan. Semua media memuatnya, termasuk sebagai sumber tulisan ini:

BACA JUGA:Musailamah Al-Makin

"Saya anggap hukuman ini sebagai tes.

Dari Allah, Tuhan kami.

Semua yang saya dan teman-teman katakan adalah kebenaran.

Saya tidak pernah merusak ajaran agama saya dengan berbohong".

BACA JUGA:Kebijakan Surat

Terhukum lainnya juga membuat pernyataan senada: kelak kebenaran akhirnya akan muncul.

Lalai mereka menjalani hukuman.

Salah seorang dari mereka bertemu narapidana lain yang tidak ada hubungannya dengan Central Park Lima. Namanya: Matias Reyes.

Reyes iba dan terketuk hatinya. Ia memang mengaku bersalah. Telah memerkosa beberapa gadis dan merampoknya. Ia pantas dihukum. Tapi remaja yang ini tidak. Apalagi mereka sampai sudah menjalani hukuman lima tahun. Belum juga menemukan kebenaran.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Tiyo Bayu Nugro

Tentang Penulis

Sumber:

Berita Terkait

Jaga Hati

2 hari

Nilai Nol

1 minggu

Perang Bukan

1 minggu

Fokus Tiga

1 minggu

Zeni

1 minggu