Jurus Kementerian PUPR Cegah Bencana Hidrometeorologi, Salah Satunya Penggunaan Material Ramah Lingkungan

Jurus Kementerian PUPR Cegah Bencana Hidrometeorologi, Salah Satunya Penggunaan Material Ramah Lingkungan

Staf Khusus Menteri PUPR Bidang Sumber Daya Air Firdaus Ali -Sigit Nugroho untuk FIN.CO.ID-

Jurus Kementerian PUPR Cegah Bencana Hidrometeorologi, Salah Satunya Penggunaan Material Ramah Lingkungan - Bencana Hidrometeorologi adalah ancaman yang sangat nyata dan di depan mata. Isu ini bahkan sudah dibahas secara global. 

Di Indonesia sendiri, bencana yang terkait dengan air seperti banjir dan tanah longsor, intensitasnya kian tinggi akhir-akhir ini. Hal itu menyebar di seluruh wilayah Indonesia, terbaru yaitu banjir dan longsor di Natuna. 

BACA JUGA:Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, BNI Siapkan Program Pembiayaan Khusus

BACA JUGA:Kolaborasi PLN, IBC dan Manufaktur Kendaraan Listrik Mudahkan Masyarakat Beli Motor Listrik

Staf Khusus Menteri PUPR Bidang Sumber Daya Air Firdaus Ali mengungkapkan, berdasarkan data Badan Nasional penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat  dari total 8.584 bencana alam yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2021-2022, sebanyak 90 persen diantaranya merupakan bencana hidrometeorologi.

Hal ini menurutnya perlu peran bersama dan keseriusan dalam menanganinya. Firdaus juga mengungkap bahwa sektor konstruksi termasuk salah satu yang menyumbang potensi bencana hidrometeorologi tersebut. 

Salah satu contohnya adalah penggunaan semen Ordinary Portland Cement (OPC) yang menyumbang gas emisi karbon sebesar 24,6 persen. 

Maka itu, lanjut Firdaus, diperlukan penanganan yang serius. "Bencana hidrometeorologi ini menyebabkan tidak hanya korban jiwa saja, tetapi kerugian ekonomi yang masif," ujar Firdaus dalam acara Sustainable Infrastructure Forum bertema Komitmen Bersama Untuk Pengurangan Emisi Karbon dan Strategi Pembiayaan Infrastruktur Berkelanjutan di Auditorium Kementerian PUPR, Rabu 15 Maret 2023. 

BACA JUGA:3 Infrastruktur Pengendali Banjir di Bandung dan Flyover Kopo Diresmikan Presiden Jokowi

BACA JUGA:Jasa Marga Lakukan Peningkatan Kualitas Jalan Dan Beautifikasi Tol Bogor Ring Road

Firdaus yang merupakan Chairman Indonesia Water Institute itu mengatakan, seluruh pihak dalam hal ini pemerintah dan masyarakat harus bekerjasama untuk mengurangi potensi tersebut. 

Baik pemerintah maupun masyarakat, harus mampu melakukan mitigasi dan adaptasi, salah satunya ditunjang dengan berbagai kebijakan yang mengedepankan kesinambungan, sehingga potensi bencana hidrometeorologi dapat diredam. 

"Indonesia ini rentan bencana hidrometeorologi, maka dari itu pemerintah harus bekerja sama untuk melakukan mitigasi dan adaptasi melalui kebijakan dan strategi pembangunan yang berkelanjutan," katanya.

Pengurangan Emisi Karbon Pada Sektor Konstruksi

Pengurangan emisi karbon CO2 pada sektor konstruksi, menjadi salah satu trigger Kementerian PUPR dalam mengurangi potensi bencana hidrometeorologi. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: