Berakibat Kematian, Dinkes Kota Tangerang Imbau Warga Waspadai Leptospirosis, Kenali Gejalanya

Berakibat Kematian, Dinkes Kota Tangerang Imbau Warga Waspadai Leptospirosis, Kenali Gejalanya

Ilustrasi Banjir di Tangerang akibat hujan lebat--Rikhi Ferdian Untuk FIN

Dapat Berakibat Kematian, Dinkes Tangerang Imbau Warga Waspadai Penyakit Leptospirosis, Kenali Gejalanya 

Dinas kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang mengimbau masyarakat mewaspadai penyakit Leptospirosis di musim penghujan. 

Penyakit Leptospirosis adalah penyakit infeksi akut yang ditularkan melalui air kencing tikus.

BACA JUGA:Dishub Kota Tangerang Gelar Mudik Gratis 2023, Berangkat 19 April dari Terminal Poris Plawad

"Leptospirosis merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri leptospira sp," terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni, Senin 13 Maret 2023.

Dini melanjutkan, Leptospirosis merupakan penyakit dari hewan ke manusia yang dapat berakibat kematian.

Penularan bisa terjadi karena kontak dengan lingkungan, air, tanah yang becek, atau lumpur yang mengandung bakteri Leptospira sp.

"Bakteri ini masuk melalui luka atau lecet pada tubuh," ujarnya.

BACA JUGA:Produk UMKM Laku Keras di Acara Pekan Raya Kota Tangerang, Omzet Capai Rp400 Juta Lebih

Lebih lanjut dia menjelaskan, kencing tikus bisa mengalir bersama air yang diinjak dan masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir yang diinjak dan masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir, mata, hidung, kulit yang lecet hingga makanan.

"Dengan ini, warga harus siaga untuk lingkungan yang bersih, karena tikus identik dengan lingkungan yang kotor," imbuhnya.

Pun demikian, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit Leptospirosis.

Di antaranya, dengan menyimpan makanan dan minuman ditempat yang aman dari jangkauan tikus.

BACA JUGA:Pihak SMPN 4 Kota Tangerang Pastikan Tak Ada Korban Jiwa Dalam Kecelakaan Bus Study Tour di Bekasi

Cuci tangan dan kaki dengan sabun setelah terpapar air banjir, tanah becek atau lumpur. Menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan 3M Plus.

"Memasang perangkap tikus dan tutup luka dengan perban anti air dan bersihkan luka secara rutin," tuturnya.

Dikatakan Dini, perubahan lingkungan seperti banyaknya genangan air, lingkungan menjadi becek, berlumpur, serta banyak timbunan sampah yang menyebabkan mudahnya bakteri leptospira berkembang biak.

"Namun masyarakat tidak perlu khawatir karena bisa dihindari dengan perilaku hidup bersih dan sehat," ujarnya.

BACA JUGA:Waduh! 647 Orang Sudah Meninggal Masih Terdaftar Sebagai Pemilih di Pemilu 2024

Adapun gejala leptospirosis yang perlu diperhatikan ialah demam 38,5 derajat, sakit kepala, badan melebah, nyeri otot hingga kesulitan berjalan, kemerahan pada selaput putih mata, dan kekuningan pada mata dan kulit.

Infeksi leptospirosis dapat diobati dengan antibiotik untuk membasmi bakteri dan mengembalikan fungsi tubuh yang terganggu akibat kondisi ini.

"Jika mengalami gejala leptospirosis dan memiliki riwayat terpapar air banjir, tanah becek atau lumpur dalam dua minggu sebelum sakit, maka segera ke Puskesmas atau Fasyanker terdekat," pungkasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rikhi Ferdian

Tentang Penulis

Sumber: