Fenomena Childfree atau Keputusan Pasangan Tidak Memiliki Anak dan Figur Gita Savitri

Fenomena Childfree atau Keputusan Pasangan Tidak Memiliki Anak dan Figur Gita Savitri

Pasangan, Image oleh Pana Kutlumpasis dari Pixabay--

Sebagai informasi, pembahasan terkait childfree merupakan topik yang belakangan banyak dibicarakan warganet di media sosial, menyusul pernyataan publik figur Gita Savitri yang menyatakan untuk memutuskan tidak memiliki anak atau childfree.

Sementara itu, psikolog klinis anak dan remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, memandang bahwa pasangan atau seseorang yang memilih untuk tidak mempunyai anak atau childfree juga bisa mengubah keputusan tersebut di masa depan.

"Setiap pasangan punya alasan yang berbeda dari lainnya. Ada yang memutuskan secara permanen atau temporer, yang mana dia bisa saja berubah pada kemudian hari," katanua dikutip dari Antara. 

BACA JUGA:Predator Anak Ditangkap Reskrim Polsek Tambora, Modus Iming-imingi Beri Bonus Gelang dan Stiker

Pilihan childfree atau tidak memiliki anak bukanlah sesuatu yang ajek. Jika keputusan childfree berubah di kemudian hari, Vera menilai hal itu merupakan kewajaran.

Latar belakang pengalaman hidup setiap individu juga dapat berkontribusi atas keputusan untuk memilih childfree, apakah alasan itu menyangkut kesehatan fisik, mental, dan sebagainya. 

Menurut Vera, keputusan childfree juga dapat terkait dengan konsep kebahagiaan yang berbeda-beda setiap individu.

"Ada yang bahagia dengan memiliki anak dan ada yang bahagia dengan tidak memiliki anak," kata Vera.

BACA JUGA:Aliran Bab Kesucian Menyimpang dan Sesat dari Petunjuk Al-Quran & Sunnah

Wacana tentang childfree menjadi fenomena yang belakangan banyak dibicarakan warganet, menyusul pernyataan pemengaruh Gita Savitri yang secara terbuka memutuskan untuk childfree. 

Vera menilai fenomena itu dapat dijadikan momentum sebagai pengingat bagi orang tua untuk terus belajar tentang pengasuhan anak jika keputusan childfree terkait dengan pengalaman seseorang di masa kecil.

Sebelum seseorang memutuskan untuk memilih childfree, sebaiknya hal tersebut harus dibicarakan dan didiskusikan terlebih dahulu dengan pasangan serta pihak keluarga masing-masing. Dengan begitu, seluruh pihak dapat menemui kesepakatan terbaik.

Apalagi, keputusan untuk childfree masih dianggap tak biasa oleh kultur masyarakat Indonesia. Vera menilai hal itu juga harus disiapkan terlebih dahulu sebelum bulat memilih childfree.

"Kesiapan untuk menghadapi penilaian orang lain yang memiliki pemikiran berbeda karena childfree di Indonesia masih cenderung dianggap sebagai sesuatu di luar kebiasaan," kata Vera.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: