Sahabat Polisi Indonesia: Influencer Punya Tanggung Jawab Moral Bangun Citra Positif Polri

Sahabat Polisi Indonesia: Influencer Punya Tanggung Jawab Moral Bangun Citra Positif Polri

Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia Fonda Tangguh-Istimewa-

Sahabat Polisi Indonesia: Influencer Punya Tanggung Jawab Moral Bangun Citra Positif Polri - Influencer memiliki tanggung jawab moral penting untuk membangun citra positif institusi Polri. 

Sebab, keberadaan Polri di Indonesia sangat penting, untuk memastikan kehidupan masyarakat berjalan dengan aman, nyaman, dan tertib. 

BACA JUGA:Soal Tengku Zanzabella vs Nikita Mirzani, Sahabat Polisi Indonesia Beri Klarifikasi Begini

Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia Fonda Tangguh mengatakan, ia mengutip pendapat Ibnu Taimiyah “Lebih baik 60 tahun dengan polisi buruk jelek daripada semalam tanpa polisi”.

Mengutip pendapat tersebut, menggambarkan betapa pentingnya peran Polri di Indonesia. Maka itu, ia mengajak para influencer untuk mendukung Polri melakukan perbaikan. 

Fonda mengamini pendapat ini sekaligus mendukung upaya yang saat ini sedang mengupayakan reformasi dan perbaikan Polri dan mendorong influencer ikut serta dalam perbaikan citra positif Polri.

“Sekarang, gara-gara banyaknya kasus hukum yang melibatkan oknum kepolisian: Duren Tiga, Madih dll, muncul persepsi bahwa semua anggota Polisi pasti bermasalah,” ungkap Fonda dalam acara Dialog Bulanan Sahabat Polisi Indonesia bertajuk influencer dan citra positif Polri, di Jakarta, Kamis 9 Februari 2023 kemarin. 

BACA JUGA:Sahabat Polisi: 2022 Jadi Tahun Ujian Polri Sekaligus Tahun Kepemimpinan Kapolri Sigit

Fonda menegaskan tidak ada sedikitpun atau sekurang-kurangnya mayoritas polisi dari 450 ribu anggota tersebut yang mampu bersikap baik dan profesional seperti Bhayangkara yang diidam-idamkan Jenderal Hoegeng.

Sejalan dengan hal tersebut Influencer dan Selebgram Rekha Lena mengungkapkan pentingnya untuk menggandeng influencer dan penggiat media sosial dari pihak eksternal polri untuk memperbaiki citra positif polri agar pesan yang sampai kepada masyarakat.

“Penggiat media sosial di luar Kepolisian, saya anggap lebih dianggap netral,” ungkap Rekha.

Direktur Eksekutif Indonesia Defense and Security Strategic Forum, Iwan Septiawan mengungkapkan dibutuhkan upaya persuasif suatu institusi atau organisasi dalam penyebaran informasi untuk membentuk citra positif ataupun untuk mencapai tujuan program kerja sebuah institusi termasuk polri.

BACA JUGA:Sahabat Polisi Indonesia Kutuk Aksi Teror Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astanaanyar

Dia menambahkan media sosial mempunyai pengaruh yang besar terhadap opini publik. Misalnya bagaimana kekuatan tagar di media sosial PercumaLaporPolisi, mempengaruhi warganet untuk memilih memviralkan masalahnya dari pada mengadu kepada pihak yang wajib.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: