Fakta Baru Pembunuhan Anak di Makassar dan Perdagangan Organ Tubuh Belum Bisa Dipastikan

Fakta Baru Pembunuhan Anak di Makassar dan Perdagangan Organ Tubuh Belum Bisa Dipastikan

Tersangka MF (kanan) dibonceng pemeran pengganti AD (dua kanan) saat rekonstruksi kasus pembunuhan berencana terhadap korban anak MFS di Mako Satuan Brimob Polda Sulsel, Jalan KS Tubun Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (17/1/2023). ANTARA/Darwin Fatir. --

MAKASSAR, FIN.CO.ID - Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan belum bisa memastikan fakta baru kasus pembunuhan anak di Makassar berkaitan dengan perdagangan organ tubuh manusia. 

Diketahui, MFS (11) menjadi korban pembunuhan oleh dua tersangka AD (17) dan MF (18) di Makassar.

Kasus pembunuhan anak di Makassar berkaitan perdagangan organ tubuh manusia pun menjadi perbincangan publik.

BACA JUGA:Fakta Baru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Bocah di Makassar, KPAI Bilang Begini

"Untuk fakta baru sampai saat ini masih sama dengan yang saat kita rilis. Bahwa yang kita khawatirkan selama ini jangan sampai ada indikasi penjualan organ tubuh di Makassar, ternyata itu tidak ada," kata Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Jufri Natsir, Selasa 17 Januari 2023.

Ia menjelaskan, hasil dari rekonstruksi tersebut usai korban dieksekusi kedua tersangka di rumah AD Jalan Batua Raya.

Kemudian jasad korban dibuang di bawah jembatan dekat kolam regulasi Nipa-Nipa Moncongloe, perbatasan Makassar Maros, tubuh korban ditemukan dalam keadaan utuh.

"Kita sudah lihat sama-sama tadi pada saat kita rekonstruksi kondisi tubuh korban utuh. Selama ini ada yang menyampaikan korban sempat di bedah sehingga diambil organnya, itu tidak ada. Jadi, fakta baru soal perdagangan organ tubuh itu tidak ada," ucap dia menegaskan kepada awak media.

BACA JUGA:Bikin Geleng Kepala, Ini Motif Penculikan dan Pembunuhan Anak di Makassar

Kompol Jufri menekankan, kejadian pembunuhan itu telah direncanakan AD. Meskipun pelaku sudah mempelajari internet dan telah terpapar konten negatif dari video youtube asal luar negeri terkait perdagangan organ. 

Namun belakang tidak terlaksana karena aksesnya mereka tidak tahu.

"Ini inisiatif tersangka sendiri yang punya inisiatif dari tahun lalu. Jadi, tidak ada orang yang menyuruhnya, tidak ada tempat dia mau jual, sebagaimana yang dia (tersangka) berikan keterangan kepada kami," papar dia.

Selain itu, AD memang telah mengetahui dan mempelajari internet sejak duduk di bangku kelas 3 SMP. 

BACA JUGA:Mayat Pria Dengan Luka Tusuk di Perut Ditemukan Terkapar di Cikarang, Diduga Korban Pembunuhan

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: