JAKARTA, FIN.CO.ID - Mantan KPK, Novel Baswedan bereaksi soal Menko Polhukam Mahfud Md yang dukukung Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan.
Dukungan Mahfud MD kepada Luhut ialah soal KPK tak perlu sedikit-dikit lakukan operasi tangkap tangan (OTT) pejabat tak salah.
Novel Baswedan mengatakan jika OTT kasus suap yang merupakan induk dari suatu prakterk korupsi.
Selain itu OTT bisa mengungkap kasus korupsi secara kelak sehingga pelaku yang ditangkap tidak bisa mengelak.
BACA JUGA: Luhut Pesan KPK Jangan Sering OTT, Ma'ruf Amin Bilang Begini
BACA JUGA:Jokowi Larang Ekspor Bijih Bauksit Berlaku Juni 2023
Hal itu disampaikan Novel Baswedan melalui akun Twitter pribadinya bernama @nazaqitsha.
"OTT kasusnya SUAP, yg mrpk induk korupsi, OTT bisa ungkap kasus korupsi scr telak, pelaku tdk bisa mengelak," ucap Novel Baswedan dari akun Twitternya dikutip fin.co.id pada Rabu, 21 Desember 2022.
Menurut Novel Baswedan, praktek suap tentu adanya kepentingan, sehinga dengan OTT maka kerugian negara tidak terjadi.
"@KPK_RI perlu sosialisasi agar pejabat tdk resisten dgn OTT," ucap Novel Baswedan.
Lanjutnya, OTT bisa terkena pada pejabat , karena penangkapan bisa terkena jika buktinya lengkap.
BACA JUGA: Dukung PLN Kembangkan EBT, Menko Luhut: Indonesia Siap Sambut Investasi USD 700 Miliar
BACA JUGA:Terkait Kasus Luhut, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti Kembali Diperiksa Polda Metro Jaya
"Brgkl hal ini yg membuat banyak “calon koruptor” takut. Mestinya tdk perlu takut, cukup jgn berbuat korupsi, tdk akan kena OTT," tutupnya.
Luhut menyebut digitalisasi seluruh sektor akan mengurangi perbuatan korupsi di Tanah Air. Luhut meminta agar KPK jangan pula sedikit-sedikit tangkap tangkap tangan.