Rusia Gempur Ukraina dalam Perang Jangka Panjang, Tak Ada Gencatan Senjata Saat Natal dan Tahun

Rusia Gempur Ukraina dalam Perang Jangka Panjang, Tak Ada Gencatan Senjata Saat Natal dan Tahun

Penarikan pasukan Rusia dari Kota Kherson, Ukraina. (disway)--

KYIV, FIN.CO.ID- Ukraina menuding Rusia sedang melakukan perang dalam jangka panjang di Wilayah Ukraina. 

Pernyataan itu disampaikan oleh seorang perwira senior Ukraina, Brigadir Jenderal Oleksiy Gromov, dalam jumpa pers pada Kamis 15 Desember 2022.

Gromov mengatakan, pasukan Rusia menggempur dua kota strategis sementara pasukan Kyiv menembaki wilayah Donetsk yang dikuasai Rusia di timur.

 “Kremlin berusaha mengubah konflik menjadi konfrontasi bersenjata yang berkepanjangan,” katanya dilansir fin dari Aljazeera, Jumat 16 Desember 2022.

BACA JUGA:Perang Rusia-Ukraina 'Libur' saat Tahun Baru? Kremlin: Belum Ada Proposal Gencatan Senjata

 “Tujuan strategis utama musuh tetap merebut semua wilayah negara kita [dan] tidak mengizinkan integrasi Euro-Atlantik Ukraina,” kata Gromov.

Baik Rusia dan Ukraina dikabarkan telah sepakat tidak ada gencatan senjata saat natal 25 Desember 2022.

Staf Umum militer Ukraina mengatakan fokus utama militer Rusia tetap di kota-kota timur Bakhmut dan Avdiivka. 

Militer Rusia juga menembaki kota selatan Kherson setiap hari dan berusaha menguasai wilayah selatan Zaporizhia.

BACA JUGA:Ukraina dan Amerika Serikat Bicara Lewat Telepon, Bahas Situasi Garis Depan Perang dengan Rusia

Rusia telah menembakkan rentetan rudal ke infrastruktur energi Ukraina sejak Oktober lalu. Serangan itu mengganggu pasokan listrik warga bertahan hidup tanpa alat pemanasan di tengah musim dingin. 

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk mengatakan serangan lebih lanjut terhadap infrastruktur Ukraina dapat menyebabkan kerusakan dan pemindahan kemanusiaan yang parah.

Dalam pidatonya di Dewan Hak Asasi Manusia setelah perjalanan ke Ukraina pekan lalu, Turk mengatakan bahwa serangan Rusia membuat jutaan orang mengalami "kesulitan ekstrim".

 “Serangan tambahan dapat menyebabkan kerusakan serius lebih lanjut dalam situasi kemanusiaan dan memicu lebih banyak pengungsian,” katanya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: