Australia Open 2022: Gregoria Mariska Ucap Kalimat Berkelas Tembus Final!
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung di Australia Open 2022.-pbsi.id-
BACA JUGA:Dubes Australia Sampaikan Dukungan Presidensi Indonesia di KTT G20
Selain bersyukur, hasil ini juga turut melepas dahaga Gregoria Mariska Tunjung untuk bisa menyabet trofi juara level world tour.
"Setelah lama nggak ke final turnamen level world tour, saya kini bisa lagi ke final di turnamen seperti di Australia Open ini. Terus terang saya juga kangen juara," ujar Gregoria.
Sebagaimana diketahui bahwa Gregoria Mariska Tunjung terakhir kali mencicipi juara di Finlandia Open 2018.
Jalannya pertandingan memang seru dan sengit. Gregoria sempat memimpin namun mampu dikejar pemain yang menduduki ranking 12 dunia asal Negeri Tirai Bambu itu.
"Tadi setelah memimpin 9-8, lawan rupanya mengubah pola permainan. Saya kehilangan tujuh poin beruntun akibat kesalahan sendiri jadi 9-15," terang Gregoria.
"Saya jadi hilang ritme karena lawan mengubah pola menjadi pelan. Sementara saya jadi buru buru dan mati sendiri," sambungnya.
Diakuinya, Han Yue memang lawan yang memang punya kelebihan. Dia bisa bermain safe. Selain itu, kualitas bolanya begitu matang dan bisa main sabar.
"Setelah kalah, saya harus tetap berjuang dan pantang menyerah saja," sebut juara Kejuaraan Dunia Junior 2017 itu.
BACA JUGA:Obat Gagal Ginjal Akut Masih Langka, Menkes: Saya Telepon Singapura sama Australia Langsung Dikasih
"Saya bisa belajar dan tidak ingin main seperti gim pertama tadi," lanjut Gregoria.
Selain itu tunggal putri Indonesia ini juga turut menceritakan bagaimana momen jalannya pertandingan pada babak kedua melawan wakil China tersebut.
"Pada gim kedua, saya juga belajar dari kekalahan di Hylo Open lalu. Saat itu saya kalah tipis karena kesalahan-kesalahan kecil," tutur Gregoria.
Dejan/Gloria dihadang wakil Korea. Keep on fighting!#AustralianOpen2022 pic.twitter.com/HrUbDKdI1j — BADMINTON INDONESIA (@INABadminton) November 19, 2022
"Kali ini saya tidak ingin kesalahan-kesalahan kecil itu terulang lagi. Yang penting harus dapat poin dan saya harus memaksa. Fokusnya juga saya paksa dan juga harus tahan," sambungnya.
Sumber:
