Perayaan Halloween hingga Izinkan Miras, Ambisi MBS Jadikan Arab Saudi Seperti Eropa

Perayaan Halloween hingga Izinkan Miras, Ambisi MBS Jadikan Arab Saudi Seperti Eropa

Pangeran MbS--

RIYADH, FIN.CO.ID- Perayaan malam Halloween di Arab Saudi mendapat sorotan dunia. Terutama ummat muslim.  

Malam Halloween di Arab Saudi pada 31 November 2022 kemarin merupakan pertama kali dalam sejarah Arab Saudi. Negara pemilik dua Kota Suci- Mekkah dan Madina- itu, dulunya konservatif, kini semakin terbuka dan liberal. 

Halloween dulunya dilarang di Arab Saudi karena bukan tradisi Islam. Namun kini tradisi kuno dari ajaran non muslim itu dirayakan oleh orang-orang Arab Saudi yang mayoritas muslim. Di lain sisi, Arab Saudi juga melarang keras perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Sejumlah foto dan video yang beredar di media sosial, sejumlah pria dan wanita dengan busana Arab keluar memenuhi jalan-jalan kota Riyadh dengan tampilan yang unik dan menakutkan. Mereka juga berjoget ria dengan musik-musik disko pada pesta malam Halloween.

BACA JUGA:Arab Saudi Tuai Kritik: Izinkan Perayaan Halloween Tapi Larang Maulid Nabi

BACA JUGA:Abu Janda Soroti Arab Saudi Rayakan Halloween: Di Indonesia Masih Cocokologi Dalil

Izinkan Miras dan Bikini

Selain perayaan Halloween, sebelumnya Arab Saudi juga dikabarkan akan memberikan izin menggunakan minuman beralkohol dan menggunaan bikini pada tahun 2023 mendatang.

Izin menggunakan bikini dan konsumsi minuman keras ini berlaku di kota megafuturistik baru milik Saudi.

Kabarnya, kebijakan ini terkait dengan dibukanya sebuah reso bernama Sindalah di pantai di Neom tahun 2023 mendatang.

Pantai Neom merupakan tonggak perubahan bagi Arab Saudi di bawah pemimpin de facto mereka, Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) di negaranya. 

Sebagian bertujuan untuk menarik turis asing dan mendorong pengusaha asing untuk tinggal dan bekerja di sana.

"Terletak di pulau Laut Merah bernama Sindalah, resor Neom berharap untuk menawarkan bar anggur premium, bar koktail terpisah, dan bar untuk sampanye dan makanan penutup," tulis Wall Street Journal (WSJ).

BACA JUGA:Masyarakat Arab Rayakan Halloween, Ustadz Hilmi: Kita Berislam Bukan ikut Arab Saudi!

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: