WASHINGTON, FIN.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi pembicara pada Gala Dinner yang diselenggarakan oleh United States-Indonesia Society (USINDO) di Washington D.C pada Selasa (25/10).
Gala Dinner mengambil tema “Rising Indonesia: Indonesia’s Recent Economic Success and Growing Global Role as it prepares to Chair the G-20 in November and ASEAN in 2023”.
Hadir dalam Gala Dinner USINDO ini antara lain Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Presiden US-ASEAN Business Council dan perwakilan dari perusahaan swasta Amerika Serikat seperti Freeport, Boeing, Chevron dan Caterpillar.
BACA JUGA: Menko Airlangga Bahas Perkembangan IPEF dengan US Secretary Raimondo
Robert Blake, Co-Chair USINDO, dalam sambutannya menyoroti kondisi perekonomian Indonesia yang stabil dan tetap bertumbuh di tengah tantangan ekonomi global saat ini.
“Iklim bisnis di Indonesia telah mengalami banyak perubahan sepanjang 10 tahun terakhir, di mana Pemerintah Indonesia telah memprioritaskan diversifikasi ekonomi dan ekonomi digita," papar Robert Blake.
Perkiraan terbaru OECD memproyeksikan tingkat pertumbuhan PDB Indonesia sebesar 5% hingga akhir tahun 2022. Sebagai anggota G20, pertumbuhan Indonesia dipandang mencengangkan jika dibandingkan dengan pertumbuhan global saat ini pada angka 3% dan 1,5% untuk Amerika Serikat,” sambungnya.
Robert Blake secara gamblang menekankan bahwa Indonesia memiliki indikator ekonomi yang kuat seperti meningkatnya ekspor, tingkat inflasi yang relatif rendah, situasi pasar saham yang terus mengalami penguatan, dengan pertumbuhan FDI kedua tertinggi di ASEAN.
BACA JUGA: Menko Airlangga dan MD World Bank Mari Pangestu Bahas Sustainable Development Goals di Washington
"Perusahaan swasta Amerika Serikat saat ini menanti kabar lebih lanjut dari Pemerintah Indonesia untuk dapat melebarkan ekspansi usahanya di Indonesia,” lanjut Robert Blake.
Dalam kesempatan tersebut Menko Airlangga menyampaikan pandangan analitis mengenai kinerja ekonomi Indonesia di tengah-tengah tantangan global.
“Ketahanan dan kinerja ekonomi Indonesia, ditambah dengan penentuan posisi geopolitik yang seimbang serta kebijakan luar negeri yang cekatan, telah menempatkan Indonesia pada posisi yang kuat untuk menghadapi tantangan politik dan ekonomi sebagai imbas dari pandemi, disrupsi rantai pasok dan konflik Rusia-Ukraina,” tegas Menko Airlangga.
Menko Airlangga juga menggarisbawahi rilis IMF World Economic Outlook pada bulan Oktober 2022.
BACA JUGA: Bahas Kemitraan Strategi di Washington D.C, Menko Airlangga Angkat Tema Pemulihan Ekonomi
“IMF mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada angka 5,3 % untuk tahun 2022 serta perekonomian Indonesia akan tetap dalam kisaran 5% pada tahun 2023,"ungkap Menko Airlangga.