Nilai surplus perdagangan diperkirakan dapat mencapai $60 miliar di 2022, yang menunjukkan kenaikan signifikan jika dibandingkan surplus senilai $22 miliar pada tahun 2011,” sambungnya.
Menko Airlangga menawarkan berbagai keunggulan yang dapat ditawarkan oleh Indonesia kepada investor global melalui berbagai inisiatif kerja sama internasional.
Pertama, Indonesia merupakan bagian dari kawasan yang stabil dan masuk dalam value chain regional dan global. Kedua, pasar Indonesia dinilai besar, terutama mengingat populasi Indonesia dengan pendapatan per kapita yang terus meningkat.
BACA JUGA: Menko Airlangga Berharap Ekspor Non Migas Dapat Ditingkatkan
Ketiga, potensi proyek investasi yang berkualitas dan konsisten dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Saat ini Indonesia memang memiliki berbagai proyek baru dan tengah berjalan yang dapat memenuhi target Sustainable Development Goals (SDGs) dan transisi menuju green economy.
Proyek-proyek tersebut mencakup isu-isu strategis seperti energi bersih, ekuitas dan keseimbangan gender, teknologi informasi, kesehatan publik dan keamanan pangan.
Pemerintah Indonesia juga mengakui peran penting dari Public and Private Sector Partnership dalam mewujudkan komitmen investasi.
“Dengan menjadi tuan rumah KTT G20 pada bulan November di Bali, Indonesia telah menunjukkan kepemimpinannya untuk mendapatkan posisi global yang dapat menguntungkan, baik negara berkembang maupun negara maju".
BACA JUGA: Menko Airlangga Bertemu Jack Sullivan di Washington, Ini yang Dibahas
"Indonesia juga akan melanjutkan kepemimpinan internasional dengan mengampu Keketuaan ASEAN pada tahun 2023,” pungkas Menko Airlangga mengakhiri pidatonya.