Mencengangkan! Indonesia Punya Pantai Terpanjang Nomor Dua di Dunia, Tapi Belum Dimanfaatkan Dengan Baik

Mencengangkan! Indonesia Punya Pantai Terpanjang Nomor Dua di Dunia, Tapi Belum Dimanfaatkan Dengan Baik

Pengamat Maritim Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa (Ist)--

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Indonesia dengan luas lautnya yang mencapai 5,8 juta Kilometer dan panjang pantainya yang merupakan nomor dua terpanjang di dunia, yakni mencapai lebih dari 97.000 Kilometer. 

Luasnya wilayah maritim Indonesia memang belum sepenuhnya dapat tertangani secara optimal, karena adanya keterbatasan permodalan serta keterbatasan sumber daya manusia Indonesia yang memberikan perhatiannya kepada dunia Maritim. 

BACA JUGA:Dahsyat, Ekonomi Maritim Indonesia Bisa Hasilkan Rp7 Ribu Triliun

BACA JUGA:Pengamat: RI Negara Kepulauan, Pembangunan Sektor Kemaritiman Pasca 2024 Harus Tetap Berlanjut

Namun bukan berarti Indonesia tidak bisa menjadi poros maritim dunia seperti yang telah dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama dua periode kepemimpinannya, demikian diungkapkan Pengamat Maritim  dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Centre (IKAL SC), Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa kepada awak media di Jakarta, Jumat 21 Oktober 2022.

Dengan fokus pada kata maritim saja, menurut Capt. Hakeng yang mengutip pendapat dari Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto, maka kita menjadi realistis dalam memperjuangkan Indonesia menuju Poros Maritim Dunia. 

Dijelaskan bahwa Indonesia bisa menjadi poros maritim dunia melalui sumber daya protein ikan, atau yang diistilahkan Gubernur Lemhannas sebagai protein biru (blue protein). 

Pernyataan dari Gubernur Lemhannas itu menurut Capt. Hakeng sudah sangat tepat. Sebab, "Indonesia memiliki sebelas wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI), yang meliputi antara lain perairan Selat Karimata, Laut Natuna, dan Laut China Selatan, perairan Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram, dan Teluk Berau, perairan Laut Aru, Laut Arafuru, dan Laut Timor bagian Timur. Ini seperti memiliki Emas Biru yang mahal harganya tapi sayang belum dikembangkan secara maksimal," katanya.

BACA JUGA:Pengamat Maritim: Stop Truk ODOL Demi Keselamatan Pelayaran

BACA JUGA:Evaluasi Pertahanan Maritim

Untuk saat ini, lanjut Capt. Hakeng, Indonesia berada dalam posisi keempat di dunia sebagai negara produsen ikan.

"Indonesia dapat berada di posisi ketiga atau bahkan nomor satu dunia sebagai produsen ikan jika WPPNRI itu digarap secara serius dan berkesinambungan," tegasnya.

Memang, lanjut Capt. Hakeng, untuk dapat mengoptimalkan kawasan WPPNRI tidak semudah membalikkan telapak tangan, dibutuhkan kerjasama antara semua pihak, baik ditingkat pusat maupun di daerah guna bisa mewujudkannya. 

"Bukan hanya hasil tangkapan yang melimpah tapi juga dibutuhkan pelabuhan terpadu untuk perikanan tangkap. Di pelabuhan perlu juga dibangun pabrik pengolahan ikan, sehingga hasil ikan dapat langsung diolah. Dibutuhkan juga Gudang-gudang penyimpanan Ikan ber-pendingin (Cold Storage) untuk menjaga kesegaran ikan sebelum sampai ke konsumen serta untuk memperkecil biaya pengiriman hasil laut tersebut," jelas Capt. Hakeng.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: