Jakarta

Luapan Kali Ciliwung Terjang Tembok Pemancingan Hingga Roboh, Pemilik Berharap Pemprov Bangun Turap

fin.co.id - 10/10/2022, 21:18 WIB

Luapan Kali Ciliwung menerjang tembok pemancingan di Jakarta Timur hingga roboh. (dok)

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Luapan Kali Ciliwung menerjang tembok pemancingan yang berada di RT 04/RW 05, Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, hingga roboh.

Banjir luapan Kali Ciliwung terjadi pada Senin, 10 Oktober 2022 dini hari sekitar pukul 01.30 WIB.

BACA JUGA: Percepat Penanganan Banjir di Jakarta, Anies Baswedan Siagakan Pompa

BACA JUGA:Cek Disini Titik Banjir di Kawasan Jaksel dan Jaktim, Awas Jangan Sampai terjebak!

Udin sang pemilik pemancingan mengatakan, tembok tempat usahanya itu roboh akibat debit air Kali Ciliwung yang meluap hingga merendam permukiman.

Akibatnya, semua ikan lele yang ada di pemancingan miliknya itu terseret arus.

"Kena erosi, akhirnya semua ikan lele terbawa kena arus. Jumlah ikan yang terbawa 1 ton. Memang tanah di sini labil karena belum diturap," kata Udin di Jakarta, Senin, 10 Oktober 2022.

Dia menuturkan akibat kejadian tersebut dirinya mengalami kerugian materi hingga Rp15 juta karena ikan lele yang hanyut itu baru ditempatkan di kolam pemancingan, namun terbawa arus Kali Ciliwung.

BACA JUGA: Ini Permintaan Tegas Jokowi pada Pj Gubernur DKI Heru budi Hartono

Dia berharap Pemprov DKI Jakarta dapat membangun turap di bantaran Kali Ciliwung agar kasus serupa tidak terulang di kemudian hari.

"Rencananya kita mau rapikan lagi, tapi bingung juga merapikannya karena tanah ini labil. Harapannya ya cepat diturap, biar kita usaha juga enak," ujar dia.

Banjir akibat luapan Kali Ciliwung itu tak hanya menyebabkan tembok pemancingan roboh, namun juga membuat sejumlah warga harus mengungsi.

Ketua RT 04/RW 05 Kelurahan Balekambang, Ida menuturkan bahwa warganya sempat mengungsi ke rumah kerabat masing-masing imbas banjir berketinggian sekitar 1,5 meter.

BACA JUGA: Hujan Guyur Jakarta, 53 RT Terkena Banjir dari Luapan Sungai Ciliwung

"Ada yang mengungsi di tempat pembuatan kerupuk. Ya di daratan tinggi lah, ada yang di tempat mertuanya. Sekarang sudah surut, tapi lumpurnya ini (banyak)," tutur Ida.

Admin
Penulis
-->