News

Penjelasan Polri Soal Rekaman Petugas Halangi Penonton Keluar dari Stadion Kanjuruhan

fin.co.id - 05/10/2022, 22:18 WIB

Korban tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan Malang terus bertambah

JAKARTA, FIN.CO.ID - Tim Investigasi Polri melakukan pendalaman dan analisa rekaman CCTV terkait kejadian tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan, bahwa seluruh rekaman CCTV yang ada sudah dilakukan analisa dan pendalaman untuk dijadikan satu alat bukti terkait tragedi Kanjuruhan.

BACA JUGA: Tragedi Kanjuruhan, Ini Wajah Oknum TNI yang Lakukan 'Tendangan Kungfu' ke Suporter Arema FC: Kulo Khilaf

"Seluruh rekaman CCTV yang ada, sudah dilakukan analisa dan pendalaman dan itu merupakan salah satu alat bukti petunjuk yang menjadi bahan penyidikan maupun analisa tim penyidik," kata Dedi, Rabu 5 Oktober 2022.

Dedi menjelaskan, rekaman CCTV yang dilakukan pendalaman dan analisa oleh penyidik tersebut, merupakan rekaman dari pintu 9 hingga 14 di Stadion Kanjuruhan. 

Pada titik-titik itu, banyak korban berjatuhan.

Menanggapi adanya rekaman yang beredar terkait petugas menghalang-halangi penonton yang akan keluar dari area stadion, Dedi mengatakan bahwa sebenarnya saat itu anggota polisi yang bertugas sedang melakukan proses evakuasi.

BACA JUGA: Ungkap Fakta Tragedi Kanjuruhan, Irwasum dan Propam Periksa 31 Anggota Polisi

"Anggota Polri saat mengevakuasi kepanikan itu, terjadi semacam boleh dikatakan dihalang-halangi, dilempar, kemudian terjadi lari. Pada pintu 13 dan 14, anggota polisi ada yang meninggal dunia," tuturnya.

Ia menambahkan, dalam upaya untuk mengungkap apa yang sesungguhnya terjadi di Stadion Kanjuruhan tersebut harus dipandang secara utuh dan komprehensif, termasuk bagaimana kondisi stadion, terkait statuta FIFA dan sejumlah aturan lain dalam pertandingan.

"Itu sedang dikaji oleh tim. Terkait (Panpel Arema FC), ada pendalaman, masih ada beberapa keterangan yang dibutuhkan tim," ujarnya.

Pada Sabtu (1/10), terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

BACA JUGA: Suporter Akui Rela Seluruh Pertandingan di Stadion Candrabhaga Bekasi Tertunda

Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. 

Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.

Admin
Penulis
-->