JAKARTA, FIN.CO.ID - Ketua Bidang UMKM DPP Partai NasDem Niluh Djelantik memilih keluar dari partai.
Keputusan Niluh Djelantik ini setelah Nasdem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada Senin, 3 Oktober 2022 kemarin.
BACA JUGA: KPK Akan Buka Penyelidikan Formula E ke Publik: Supaya Tidak Dicurigai Mengkriminalisasi Seseorang
Melalui akun Twitternya @niluhdjelantik mengucapkan selamat tinggal pada Partai Nasdem.
“Selamat tinggal NasDem. Pengumuman resmi menyusul. NILUH DJELANTIK konsisten tegak lurus pada perjuangan untuk rakyat bersama rakyat. Dengan atau tanpa partai politik. Sikapku tegas. Integritasku jelas. Terima kasih atas support kesayangan yang setia menemaniku,” tulis Niluh seperti dikutip fin.co.id dari akun twitternya pada Selasa, 4 Oktober 2022.
"Rapatkan barisan Kesayangan. Berjuang dengan integritas dan hati nurani untuk rakyat termarjinalkan," lanjut Mbok Niluh Djelantik melalui akun Instagram @niluhdjelantik.
Beberapa hari sebelumnya, mantan caleg DPR RI dari Dapil Bali tersebut sempat me-retweet cuitan bahwa tak semua kader Nasdem segaris dengan sikap politik Anies yang dikenal sebagai “Bapak Politik Identitas”.
BACA JUGA: KPK Tidak Takut Usut Kasus Formula E, Alexander Marwata: Saya Tidak Merasa Terintimidasi
Selain Niluh Djelantik, pengurus DPD Partai NasDem Kalimantan Barat (Kalbar) Andreas Acui Simanjaya juga keluar.
"Kepada Yth. Ketua dan seluruh jajaran DPD Nasdem Kalbar Seluruh keluarga Besar Nasdem. Bersama ini saya mohon pamit dari Keanggotaan dan Pengurus Partai Nasdem dengan berbagai pertimbangan serta alasan pribadi,” kata Andreas dalam suratnya.
Ia mengaku telah mengundurkan diri dari keanggotaan dan Kepengurusan di DPD Partai Nasdem Kalbar.
Andreas juga sudah menyerahkan surat pernyataan mundur kepada DPD Partai Nasdem Kalbar dengan tembusan KPU Kalbar.
BACA JUGA: Anies Capres NasDem, KPK: Gak Pengaruh, Pengusutan Formula E Jalan Terus
Menurut politisi senior Kalbar yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalbar tersebut menjelaskan tahun-tahun mendatang kondisi politik akan semakin memanas.
Terutama setelah adanya pencalonan Bakal Calon Presiden oleh sejumlah Partai Politik (parpol).