Jurus Anti Banjir Jakarta Sudah Disiapkan PUPR, Intinya Adalah Pengendalian Air Dari Hulu Sampai Hilir
Banjir Jakarta (dok Antara)--
JAKARTA, FIN.CO.ID -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyiapkan masterplan atau rencana induk pengendalian banjir di Ibu Kota Jakarta.
Pengendalian banjir di Ibu Kota Jakarta dilakukan mulai dari hulu sungai di wilayah Bogor, hingga ke hilir di pesisir pantai Jakarta.
BACA JUGA:Progres Renovasi TMII Sudah 99 Persen, Siap Sambut Delegasi KTT G20 Pada Oktober Mendatang
BACA JUGA:Ogah Komentari Soal Anggaran Renovasi TMII, Ketua Komisi V DPR Masih Tunggu Laporan BPK
Hal itu diungkapkan oleh Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Jarot Widyoko, dalam press background di Media Center Kementerian PUPR, Kamis 29 September 2022.
Di hulu, kata Jarot, pengendalian dilakukan melalui dry dam atau bendungan kering yang saat ini sudah dalam tahap finishing, yaitu Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi.
"Dengan adanya bendungan di atas, kita sudah bisa mereduksi (aliran air) kurang lebih 24 persen, debit kalau ada air hujan dari atas," ungkap Jarot.
Selanjutnya lebih kebawah lagi, aliran air dari sungai Ciliwung kembali direduksi debitnya melalui adanya sodetan yang mengarah ke Banjir Kanal Timur dan Banjir Kanal Barat.
BACA JUGA:Tol Serpong-Balaraja Seksi 1A Diresmikan, PJ Gubernur: Dapat Membangkitkan Minat Investasi di Banten
"Itu (Sodetan) mengurangi lagi 60 meter kubik per detik, dialirkan dari Cipinang ke BKT," ungkapnya.
Selanjutnya lebih kebawah lagi, upaya yang dilakukan Kementerian PUPR yaitu melakukan normalisasi sungai. Normalisasi disini yaitu mengembalikan lebar sungai ke ukuran semula, agar daya tampung sungai meningkat dan mereduksi terjadinya banjir.
"Karena, sungai yang seharusnya lebar 50 meter, sekarang mengecil. Ini kita hanya menormalkan saja. Kita mengeliminir banjir," tuturnya.
.jpeg)
Sumber:
