JAKARTA, FIN.CO.ID - Kementerian Agama (Kemenag) turut angkat bicara mengenai peristiwa yang tersebar di Masjid.
Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin menghimbau jika masjid tidak boleh menjadi tempat ajang kampanye.
Menurutnya buntut tabloid yang disebar di masjid bisa memecah belah umat islam terlebih di negara Indonesia.
BACA JUGA: Tabloid Anies Disebar di Masjid, Pengamat: Salahnya di Mana?
BACA JUGA:Geger Tabloid Anies Beredar di Masjid Malang, Fahri Hamzah Tegas: 2024 Rakyat Jangan Mau Jadi Korban
"Tabloid yang kira-kira berpotensi menghasut memecah belah sebaiknya jangan. Karena itu sangat tidak produktif untuk Indonesia kita," ucap Amin pada Rabu, 28 September 2022.
Kamauddin meneruskan, tidak menutup kemungkinan pihak Kemenag akan membuat aturan berkenaan larangan itu. Lantaran Masjid adalah tempat suci dan penting bagi umat islam.
"Mungkin (buat aturan). Kita akan coba lihat. Kita akan tindak lanjuti karena sekali lagi masjid ini sangat penting sangat strategis. Tidak boleh masjid dijadikan tempat untuk memecah umat," tuturnya.
BACA JUGA: Buntut Tabloid Anies Baswedan Disebar di Masjid Malang, Denny Siregar: Memalukan
BACA JUGA:Beredar Tabloid Anies di Masjid Malang, Musni Umar: Dalam Negara Demokrasi Wajar
Ia melanjutkan, Kemenag juga memiliki strategi untuk menghilangkan bau politik di lingkungan masjid. Seperti, menyebarkan tabloid berisi unsur-unsur keagamaan.
Respons Anies Baswedan soal Tabloid
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan merespon laporan dari Masyarakat Sipil Peduli Demokrasi terhadap dirinya ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.
Laporan itu terkait tabloid berjudul 'Mengapa Harus Anies' yang disebar di sebuah Masjid di Kota Malang pada saat salat jumat beberapa pekan lalu.
Anies nampak tidak mengetahui adanya laporan itu.