Anies Baswedan Sayangkan Foto Dirinya Dimuat dalam Berita Napi Koruptor

Anies Baswedan Sayangkan Foto Dirinya Dimuat dalam Berita Napi Koruptor

Anies Baswedan saat tiba di Gedung KPK. (Facebook/Anies Baswedan) --

JAKARTA, FIN.CO.ID- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyayangkan fotonya dimuat oleh salah satu media cetak untuk pemberitaan kasus korupsi. 

Foto tersebut telihat Anies sedang memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK terkait kasus Formula E. 

Dalam judul berita tersebut tertulis: Korupsi Bukan Lagi Kejahatan Luar Biasa. 

Judul itu memuat tentang pemberitaan para tahanan koruptor sebanyak 23 orang yang mendapat bebas bersyarat. 

Anies menyayangkan fotonya dimuat dalam judul tersebut karena dianggapnya tidak ada hubungan dengan topik.

(BACA JUGA:Masa Jabatan Gubernur Habis, Anies: Insyaallah Nanti Kita Jumpa Lagi)

(BACA JUGA:Mengapa Anies Diperiksa KPK Hingga 11 Jam? )

"Judul beritanya besar: Korupsi Bukan Lagi Kejahatan Luar Biasa. Isinya mayoritas tentang pembebasan bersyarat 23 narapidana tipikor. Terdapat pula kolom berisi daftar napi tipikor yang dibebaskan. Yang aneh: yang terpampang adalah foto Gubernur DKI. Tidak ada hubungan dengan topik yang ditulis di dalam artikel," ujar Anies Baswedan melalui media sosialnya, dilansir Sabtu 10 September 2022.

Anies Baswedan mengatakan, media memiliki kekuatan besar dalam membentuk persepsi, opini dan perasaan pembacanya. Karena memiliki kekuatan besar inilah maka media harus memiliki tanggung jawab yang besar pula.

Media sebagai pilar demokrasi, lanjut Anies, bukannya tidak boleh berpihak. Sebaliknya, ia justru harus berpihak, pada kebenaran, keadilan, dan objektivitas. Tanggung jawab media memang berat, karena risiko dampak salah langkahnya pun besar.

(BACA JUGA:Anies Baswedan Bawa Mik Usai Diperiksa KPK, Dedek Prayudi Beri Jawaban Tak Terduga)

(BACA JUGA:Usai Diperiksa KPK, Anies Beri Keterangan Pakai Mik, Ferdinand Hutahaean: Pencitraan)

Anies mengatakan, para pimpinan media tersebut telah mengklarifikasi. Mereka mengakui hal itu sebagai sebuah kelalaian.

"Bahwa penempatan foto itu adalah kelalaian, tak ada niat framing buruk. Memang disayangkan kesalahan mendasar seperti itu terjadi di media yang pastinya memiliki mekanisme pengawasan berlapis," ujar Anies Baswedan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: