Imbas Kenaikan BBM, Harga Semen di Papua Naik Rp650 Ribu Per Sak

Imbas Kenaikan BBM, Harga Semen di Papua Naik Rp650 Ribu Per Sak

Para pekerja bangunan sedang mengangkut semen. (Pixabay Image by @cegoh) --

SORONG, FIN.CO.ID- Harga semen di Pusat Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua naik menjadi Rp650.000 per sak.

Harga itu naik Rp200 ribu dari harga sebelumnya 450. Hingga saat ini harga semen di Papua sebesar Rp650.000 per sak. 

Adapun kenaikan harga semen ini dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM yang resmi dinaikan Pemerintah pada awal September 2022 lalu.

Ketua Komisi B DPRD Jayawijaya Iwan Asso di Wamena, Jumat, mengatakan perubahan harga BBM cepat berimbas kepada harga kebutuhan lainnya di Jayawijaya.

"Semen yang awalnya Rp450.000, hari ini sudah naik menjadi Rp650.000. Ini akibat dari yang terjadi di pusat (penetapan harga BBM terbaru)," katanya dikutip kantor berita Antara, Sabtu 10 September 2022.  

Ia mengatakan, bukan hanya harga semen yang naik, sebab beberapa komoditas pun merangkak naik tanpa menunggu penetapan perubahan harga dari pemerintah.

(BACA JUGA:Ini Strategi Pemprov DKI Jakarta Hadapi Kenaikan Harga BBM, Salah Satunya Tarif Transjakarta Tetap)

(BACA JUGA:Komnas HAM Papua Ungkap 9 Hasil Penyelidikan Kasus 6 Oknum TNI AD Mutilasi 4 Warga Mimika)

(BACA JUGA:6 Anggota TNI AD Pelaku Mutilasi Warga Papua Segera Disidang, Pangdam Cenderawasih: Dijerat Pasal Berlapis)

"Harga di terminal sudah mulai rasa, kios-kios ada yang sudah naik, ada yang belum, tiket pesawat sudah mulai terasa, ini terjadi akibat dari harga BBM yang sudah naik," katanya.

DPRD Jayawijaya akan meminta dinas terkait agar memantau fluktuasi harga komoditas untuk mencegah terjadinya inflasi tinggi.

"Kami di komisi akan panggil dinas terkait, lakukan pertemuan untuk antisipasi melonjak harga yang terjadi," katanya.

Sebelumnya pada Kamis, 8 September 2022 mahasiswa Jayawijaya melakukan demonstrasi damai menolak kenaikan harga BBM dan DPRD berjanji meneruskan aspirasi itu kepada pimpinan tertinggi.

"Aksi itu bentuk kekecewaan rakyat terhadap kebijakan pemerintah pusat dan kami mendukung untuk menyuarakan aspirasi itu," katanya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: