DKI Target Bebas Rabies, Jangan Anggap Sepele Gigitan Kucing, Begini Tanda-Tanda Infeksinya

DKI Target Bebas Rabies, Jangan Anggap Sepele Gigitan Kucing, Begini Tanda-Tanda Infeksinya

Kucing, Image oleh K L dari Pixabay--

Penyebab paling umum dari infeksi gigitan kucing adalah bakteri Pasteurella multocida yang dibawa lebih dari 90 persen kucing.

Gigi kucing juga lebih tajam dan lebih panjang daripada gigi taringnya, sehingga bakteri dapat dengan mudah terperangkap di bawah kulit. 

Gigitan kucing menghasilkan luka tusukan kecil dan dalam yang sulit dibersihkan.

Kebanyakan ahli setuju bahwa semua gigitan kucing harus dilihat oleh dokter sesegera mungkin karena risiko infeksi yang tinggi.

(BACA JUGA:Papua Barat Klaim Telah Bebas Rabies)

Data menunjukkan bahwa hingga 80 persen gigitan kucing dapat mengakibatkan infeksi. Sementara infeksi ringan menyebabkan sedikit ketidaknyamanan, yang serius dapat mengancam jiwa.

Biasanya, gigitan kucing akan mulai terlihat dan terasa sakitnya setalag 24 hingga 48 jam setelah digigit kucing.

Namun, dalam sebuah penelitian bakteri yang ada pada liur kucing akan menunjukkan infeksi dalam waktu tiga jam setelah gigitan kucing.

Berikut 5 gejala infeksi akibat gigitan kucing:

(BACA JUGA:NTB Darurat Rabies)

1. Pembengkakan

Pembengkakan ringan setelah trauma pada kulit dan jaringan yang lebih dalam bukanlah hal yang aneh, tetapi sebagian besar pembengkakan hilang dalam beberapa hari.

Gigitan kucing yang tetap bengkak atau bertambah besar kemungkinan besar terinfeksi karena bakteri yang ada pada air liur kucing.

Bila terus terjadi bengkak dalam waktu dua hari, sebaiknya kamu segera pergi ke dokter.

(BACA JUGA:Waspadai Gigitan Hewan Penular Rabies)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Darul Fatah

Tentang Penulis

Sumber: