Dikunjungi Menteri METI Jepang, Menko Airlangga Minta Pertimbangkan Tarif Bea Masuk Ikan Tuna dan Buah

 Dikunjungi Menteri METI Jepang, Menko Airlangga Minta Pertimbangkan Tarif Bea Masuk Ikan Tuna dan Buah

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Energi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI) Nishimura Yasutoshi -ist-ekon.go.id

JAKARTA, FIN.CO.ID - Pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan untuk menyeimbangkan aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi.

Kebijakan tersebut sebagai upaya mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh pandemi dengan menekankan pada kelancaran aktivitas dan laju ekonomi, pengetatan protokol kesehatan, serta percepatan vaksinasi.

Sementara itu, kerja sama erat Indonesia dengan negara-negara lain di dunia, termasuk Jepang, turut menciptakan tren positif pemulihan di berbagai sektor yang terdampak selama pandemi. 

(BACA JUGA:Elektabilitas Airlangga Tinggi, Jika Dipasangkan dengan Dua Gubernur Ini Jadi Capres Teratas)

(BACA JUGA:Bertemu Delegasi Partai Komunis China, Airlangga Hartarto Janjikan Stabilitas Politik)

(BACA JUGA:Telah Disetujui DPR, Airlangga Hartarto: Persetujuan RCEP Membuka Akses Pasar Baru)

Total nilai perdagangan Indonesia dengan Jepang pada tahun 2021 tercatat sebesar USD32.5 miliar dan nilai investasi Jepang pada tahun 2021 mencapai USD23 miliar.

Di bawah koordinasi Menteri Energi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI) Nishimura Yasutoshi yang baru diangkat sebagai Menteri tanggal 10 Agustus lalu, Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement  (IJ-EPA) terdapat banyak capaian kerjasama dan beberapa pembaruan perjanjian. 

Diantaranya yaitu meningkatkan ekspor Ikan Tuna Kaleng Indonesia dengan tarif yang lebih bersaing dibandingkan negara ASEAN lain, meningkatkan kuota bebas bea masuk menjadi 4.000 ton per tahun untuk ekspor pisang, dan mengubah syarat pembebasan bea masuk dan menambah kuota untuk ekspor buah Nanas. 

(BACA JUGA:Kuliah Umum Menko Airlangga di RSIS dan NUS Singapura Tuai Pujian)

(BACA JUGA:Airlangga Hartarto Capresnya Forum Ustadz dan Santri Purwakarta )

Sebelumnya, pertemuan Presiden RI dengan PM Jepang bulan Juli lalu telah sepakat pembaruan IJ-EPA dapat selesai dan diumumkan saat KTT G20 November di Bali.

“Diharapkan Jepang dapat mempertimbangkan tarif bea masuk untuk beberapa komoditas seperti ikan tuna serta buah pisang dan nanas,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan pertemuan dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Nishimura Yasutoshi, Sabtu, 3 September 2022.

Lebih lanjut, Menko Airlangga mengapresiasi peningkatan komitmen investasi swasta Jepang hasil pertemuan Presiden RI dengan CEOs Jepang sebesar USD5.2 milyar, antara lain berupa pembangunan IKN, industri otomotif, industri baterai listrik, industri baja, pembangunan pembangkit listrik, dan infrastruktur transportasi. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: ekon.go.id