BBM Naik, Target Pemulihan Ekonomi Bakal Ambyar

BBM Naik, Target Pemulihan Ekonomi Bakal Ambyar

Ilustrasi: harga BBM diwacanakan naik-Dokumentasi-Pertamina Patra Niaga

JAKARTA, FIN.CO.ID - Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pertalite dan solar bakal merusak target pemulihan ekonomi pemerintah.

Kenaikan harga BBM bersubsidi akan mempengaruhi kemampuan belanja masyarakat. 

Hal tersebut diungkapkan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira.

(BACA JUGA:Puan Maharani Komentari Isu Kenaikan Harga BBM, Said Didu Tulis Tanggapan Menohok)

(BACA JUGA:Wacana BBM Naik, Toyota Yakin Veloz, Avanza, Raize, atau Hybrid Bakal Jadi Pilihan)

Karenanya dia berharap agar pemerintah mengevaluasi kembali rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.

“Kenaikan harga BBM jenis subsidi terutama Pertalite harus dicermati dengan baik oleh pemerintah. Apa kondisi masyarakat miskin saat ini siap hadapi kenaikan harga BBM?,” katanya, Senin, 22 Agustus 2022.

Apalagi, saat ini Indonesia baru saja mengalami inflasi bahan pangan atau volatile food yang hampir menyentuh level 11 persen secara tahunan per Juli 2022.

(BACA JUGA:Luhut: Pemerintah Masih Menghitung Skenario Penyesuaian Subsidi BBM Pertalite dan Solar)

(BACA JUGA:Wapres Ma'ruf Amin: Keputusan Kenaikan Harga BBM Sedang Dibahas Pemerintah)

Dikatakannya, masyarakat kelas menengah rentan terdampak dengan kenaikan harga BBM bersubsidi.

Sebab sebelumnya mereka mampu beli Pertamax namun bermigrasi ke Pertalite karena harga Pertamax naik.

Di sisi lain, jika harga Pertalite naik maka mereka akan mengorbankan belanja lain seperti yang tadinya bisa membeli baju, mau membeli rumah lewat KPR hingga menyisihkan uang untuk usaha baru akhirnya tergerus karena membeli bensin.

(BACA JUGA:APBN Surplus tapi Kenapa Pemerintah Mau Naikkan BBM?)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Gatot Wahyu

Tentang Penulis

Sumber: