Bahaya Memberi Madu pada Bayi, Berisiko Sebabkan Kelumpuhan dan Gagal Pernapasan

Bahaya Memberi Madu pada Bayi, Berisiko Sebabkan Kelumpuhan dan Gagal Pernapasan

Madu Sebabkan Botulisme pada Bayi, Image oleh Three-shots dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Madu adalah salah satu yang dikonsumsi orang untuk mendukung gaya hidup sehat mereka.

Saking sukanya dengan madu, tidak sedikit orang tua yang memberikan madu untuk buah hati mereka, bahkan pada bayi yang baru lahir.

Padahal menurut ahli, via Halodoc, memberi madu pada bayi sangatlah tidak dianjurkan, karena punya potensi membahayakan nyawa.

(BACA JUGA:Boleh Tidak Pakai MSG untuk Makanan Bayi dan Anak-anak? Ini Kata Dokter)

Potensi bahaya yang dimaksud di sini adalah adalah memicu kondisi bernama penyakit botulisme.

Ya, memberikan madu pada bayi berusia di bawah satu tahun dapat menyebabkan botulisme.

Meski jarang terjadi, namun mewaspadai akan risiko ini penting untuk mencegah bayi baru lahir dari kondisi yang tidak diinginkan.

Botulisme disebabkan oleh bakteri Clostridium botulinum.

Botulisme ini menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan.

Selain menyebabkan kelumpuhan, botulisme juga dapat menyebabkan efek lain seperti gagalnya fungsi sistem pernapasan.
 
Selain dipicu oleh konsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri Clostridium botulinum, menghirup spora, bersentuhan dengan tanah yang terkontaminasi atau masuk melalui luka terbuka, adalah beberapa di antaranya.

Adapun alasan mengapa bayi rentan terhadap bakteri Clostridium botulinum, adalah dikarenakan belum siapnya sistem kekebalan tubuh mereka terhadap invasi bakteri.

Pada kasus lainnya, botulisme dapat menyebabkan pengelihatan kabur, bicara cadel, mulut kering, sulit menelan dan masalah pernapasan.

Bayi yang mengalami botulisme menunjukan ciri lain seperti sembelit, otot lengan, kaki dan leher yang melemah, tidak mau makan, dan tidak lagi lincah.

Makan Tempe Campur Madu

Menurut pakar Jurus Sehat Rasulullah (JSR) itu, makan tempe dengan madu, akan sangat baik untuk pencernaan mereka yang mengkonsumsinya.

"Salah satu makanan terbaik yang saya sangat rekomen di masa sekarang. Mengapa? Karena memang punya manfaat yang sangat banyak," kata dr. Zaidul Akbar dalam postingannya di Instagram.

"(Salah satu fungsinya) meningkatkan keragaman dari mikrobiom di pencernaan kita. Sehat dan enak tentunya, karena memang kombinasi dua makanan (ini) saling support," tambah dr. Zaidul Akbar.

dr. Zaidul Akbar juga menjelaskan mengapa ia tidak terlebih dahulu memasak tempe luluran madu ini sebelum dimakan.

"Tempe sebelum diberikan raginya, KEDELAINYA SUDAH DIREBUS TERLEBIH DAHULU, maka sejatinya tempe itu udah mateng kacang kedelainya," kata dr Zaidul Akbar.

"Namun, bahasa orang awam ya kalau gak digoreng ya namanya tempe mentah, padahal kedelainya udah direbus, jadi sebenarnya udah matang kan?".

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: