Suharso Monoarfa Singgung Kiai 'Amplop', Gus Miftah Murka: Maksud Anda Apa?

Suharso Monoarfa Singgung Kiai 'Amplop', Gus Miftah Murka: Maksud Anda Apa?

Suharso Monoarfa. (Dok PPP) --

JAKARTA, FIN.CO.ID- Penceramah Miftah Maulana Habiburrahman ikut mengecam pernyataan Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa yang menyinggung kiai di pondok pesantren sering meminta 'amplop' saat ada pejabat bersilaturahmi ke Pondok Pesantren.

Gus Miftah mengatakan, pernyataan Suharso tersebut telah menghina marwah kiai dan Pondok Pesantren.

"Maksud anda apa ya pak Ketua Umum Partai yang terhormat @suharsomonoarfa? Statemen anda sangat menghina Marwah kyai dan pondok pesantrenm," tulis Gus Miftah melalui akun Instagram pribadinya, dikutip Jumat 19 Agustus 2022.

Gus Miftah menjelaskan, dalam khazanah pesantren ada istilah tabarukan, yaitu ngalap berkah yang dilakukan oleh seorang santri atau jamaah kepada kiai, dengan salah satu caranya adalah silaturahmi atau sowan kepada kiai. 

(BACA JUGA:Suharso Singgung Kiai di Ponpes Sering Minta 'Amplop', PPP Minta Maaf)

(BACA JUGA:Pernah Beda Paham Soal Wayang, Ini Kata Gus Miftah Saat Jumpa Khalid Basalamah di Makkah)

Dia mengatakan, dalam silaturrohmi itu biasanya santri atau jamaah minta doa, minta nasehat atas problem dan hajatnya. Namun para kiai tidak meminta imbalan dari santri.

"Tidak ada permintaan kyai kepada para santri dan jamaah kalau sowan harus kasih amplop atau apapun, kalau toh ada itu justru inisiatif dari santri atau jamaah yang sifatnya sukarela sebagai rasa mahabbah seorang santri kepada kiai," tutur Gus Miftah.

Lebih lenjut, Gus Miftah menilai, selama ini para tokoh politik hanya memanfaatkan para kiai dan pondok pesantren untuk tujuan politiknya. Kalau mereka butuh, didatangi, tidak butuh ditinggalkan.

"Sudah menjadi kelaziman para tokoh politik memanfaatkan kyai untuk kepentingan politiknya, kiai selama ini hanya terkesan dimanfaatkan. Kalau butuh mereka sowan kiai, selesai butuhnya kembali meninggalkan kiai. Persis seperti daun salam dan laos, kalau masak sayur dicari pertama kali, sayurnya matang daun salam dan laosya dibuang pertama kalim" katanya.

Sebagai santri, Gus Mifta mendesak Suharso agar meminta maaf atas pernyataan tersebut yang dianggap telah menghina kiai dan pesantren.

(BACA JUGA:Buntut Restoran Padang Jual Rendang Babi, Gus Miftah Ditantang Duel Tinju Oleh Pria Ini)

(BACA JUGA:Gus Miftah Peringati Deddy Corbuzier: Sampai Ada Kampanyekan LGBT Gua Musuhin Lu!)

"Kali ini anda menghina kiai dan pesantren dengan kalimat yang menyakitkan, saya sebagai santri yang biasa sowan kyai untuk tabarukan dan ngalap berkah meminta anda untuk klarifikasi dan minta maaf!!!" tulis Gus Miftah.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: