Viral

Orang Tua Brigadir J Datangi Makam Anaknya saat Peringati HUT RI ke-77, Ibu Menangis: Jadi Pahlawan Lah Sayang

JAMBI, FIN.CO.ID - Orang tua Brigadir Nopriansyah Yosua Hutarbarat atau Brigadir J berziarah ke makam anaknya saat memperingati hari kemerdekaan HUT ke-77.

Diketahui, Brigadir J tewas ditembak oleh Bharada E atas perintah dari Irjen Ferdy Sambo di rumah dinas Duren tiga, Jakarta Selatan, Pada 8 Juli 2022.

Mendiang Brigadir J dimakamkan secara kedinasan di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muaro Jambi.

Ketika Berziarah, orang tua dan kerabat terdekat tampak membawa bendera Indonesia lalu mengibarkanya. di dekat makam Brigadir Yoshua.

(BACA JUGA:Viral! Warga Teriak 'Ferdy Sambo' saat Kendaraan Polisi Melintas, Bentuk Kekecewaan?)

Seketika, sang ibu Rosti Simanjuntak tak kuasa menahan tangisnya ketika berziarah ke makam Brigadir J.

Hal tersebut diketahui FIN.co.id melalui video yang diunggah melalui akun Instagram @lambegosip pada Kamis 18 Agustus 2022.

Dalam video tersebut, Rosti Simanjuntak menangis histeris di papan nisan makam anaknya. Ia pun  memanjatkan doa untuk Brigadir J.

Rosti Simanjuntak  pun melontarkan kesedihanya atas perginya Brigadir J. 

(BACA JUGA:Detik-detik Akhir Sebelum Brigadir J Dibunuh, Bersimpuh Memohon Ampun ke Sambo,Tapi Tetap di Dor)

"Dihari kemerdekaan ini jadi pahlawan lah kau sayang ku, ternyata tersiksa dirimu dihari kemerdekaan Indonesia, tapi kau masih disiksa nak, penderitaan yang sakit ini kau tinggalkan aku, sampai kapan semua ini berakhir, bendera mu ini, bendera kedinasan ini sayang, sampai kapan ini  berakhir, gak kuat mamah nak penderitaan kamu ini, merdeka katanya kok anaku disiksa," ucap ibu Brigadir J sambil menangis.

"Kami keluarga semua menangisih, berjuang menegakan keadilan itu naka iya anaku tetesan darahmu ini biar terang keadilan, jangan sia sia pengorbanan kamu nak, pahlawan kau anaku," tambahnya.

Dalam kasus pembunuhan Brigadir J, Kapolri telah menetapkan empat tersangka yakni, Irjen Ferdy Sambo, Bharada E, Brigadir RR, dan Brigadir KM.

Irjen Ferdy Sambo dan Brigadir RR dijerat dengan pasal pembunuhan berencana atau pasal 340 KUHP.

(BACA JUGA:Pengacara Brigadir J Yakin Bharada E Bukan Pelakunya, Kamaruddin: Saya Lihat dari Mukanya Sejak Awal)

Bharada E dan Brigadir KMdijerat dengan pasal 338 Jo 55 dan 56 KUHP.

Sampai saat ini Kapolri masih menyelidiki motif pembunuhan yang dilakuakn Irjen Ferdy Sambo terhadap Brigadir J.

Motif pembunuhan Brigadir J

Belum terpecahkan motif dari Irjan Ferdy Sambo menghabisi Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, 

Sebagaimana diketahui, tuduhan adanya dugaan pelecehan yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap Istri Sambo, Putri Candrawathi sudah terbantahkan.

(BACA JUGA:Seluruh Polisi yang Halangi Penyidikan Kasus Brigadir J Harus Dijadikan Tersangka)

Kabareskrim Komjen Agus Andrianto kepada awak media menyampaikan bahwa jika melihat pasal 340 pembunuhan berencana yang disangkakan kepada Ferdy Sambo cs, rasanya kecil kemungkinan bahwa terjadi pelecehan seksual pada saat itu. 

Laporan soal isu pelecehan seksual yang dilaporkan Putri Candrawathi juga sudah dihentikan oleh penyidik Bareskrim. 

Sementara itu juga Komjen Agus sudah mengungkapkan dari hasil gelar perkara bahwa Brigadir J tengah berada di teras rumah sebelum ia dipanggil oleh Ferdy Sambo masuk ke dalam rumah dan dihabisi. 

Hal itu menunjukkan bahwa pelecehan seksual yang dituduhkan di awal sehingga terjadi tembak menembak sudah terbantahkan. 

(BACA JUGA:Rekening Brigadir J Transfer Rp 200 Juta ke Tersangka Pembunuhan, Kok Bisa?)

Namun demikian, ada beberapa hal yang masih menjadi misteri, kaitannya dengan dugaan motif pembunuhan Brigadir J yang disebut oleh Menko Polhukam sebagai kasus dewasa, yang mengerikan campur menjijikkan, yang tidak patut diketahui oleh publik luas. 

"Soal motif biar nanti di konstruksi hukumnya karena itu sensitif hanya mungkin boleh didengar oleh orang-orang dewasa, biar nanti dikonstruksi apa sih motifnya. Ini kan sudah banyak diketahui masyarakat," ujar Mahfud MD beberapa waktu lalu, dikutip FIN.CO.ID, Rabu 17 Agustus 2022. 

Setali tiga uang, mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara, dikutip dari saesi wawancara di salah satu tv swasta nasional mengatakan adanya dugaan isu LGBT terkait dengan kasus Sambo. 

"Jadi saya ini termasuk anak kandung negara, tapi oleh negara ya dipecat. Kacau juga Bharada E, mantan pacar saya ini. Tapi ya susah juga pacaran ini kan karena pacaran rohani ya, cinta karena cinta Tuhan. Tapi ada pacar, pacar cowok iya, pacar cewek juga iya. Itu namanya biseksual. Saya kan cuma cerita, punya pacar cewek, tapi pacaran sama cowok juga. Karena Biseksual ini bisa terjadi sama Polisi juga, ngakunya suka sama cewek, tapi sama cowok juga suka. Apalagi secara psikologis ketika dia menjabat paling atas pucuk pimpinan berbahaya, bisa menghancurkan satu negara," tutur Deolipa, dikutip dari tayangan video di Channel Youtube tvOneNews, dilihat FIN.CO.ID, Rabu 17 Agustus 2022. 

(BACA JUGA:Putri Candrawathi Dinilai Kerap Sebar Hoaks dan Bersekongkol Jahat, Layak Jadi Tersangka Kasus Brigadir J)

Namun demikian, Deolipa tidak menjelaskan secara gamblang, siapa sosok LGBT yang dia maksud. 

Pernyataan Deolipa tersebut seolah mengamini pernyataan Mahfud MD soal motif dewasa yang disebut mengerikan campur menjijikkan tersebut. 

Kamaruddin Ungkap Peristiwa di Magelang

Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menuturkan  kronologis kejadian yang disebut sebagai pemicu terjadinya pembunuhan Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo.

Kamaruddin mengungkap, memang benar di Magelang terjadi pertengkaran antara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Namun demikian, ia tidak mengungkap duduk persoalan penyebab pertengkaran tersebut. 

(BACA JUGA:Di-bully Gegara Pakai BBM Bersubsidi, Musni Umar: Wajar Gaji Rektor Tidak Besar)

Pertengkaran itu, lanjut Kamaruddin, menyebabkan Ferdy Sambo pulang duluan ke Jakarta dan meninggalkan rombongan Putri Candrawathi yang ketika itu masih berada di Magelang. 

"Yang terjadi di Magelang adalah perayaan hari ulang tahun perkawinan mereka (Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi). Awalnya baik-baik saja, tetapi kemudian terjadi pertengkaran antara si Bapak dan si Ibu. Kemudian akibat pertengkaran itu, si Bapak pulang lebih dulu," ungkap Kamaruddin, dalam sebuah sesi wawancara yang tayang di salah satu televisi swasta nasional, sebagaimana dilihat FIN.CO.ID, Senin 15 Agustus 2022. 

Kamaruddin mengatakan, dipastikan dalam situasi tersebut, hubungan antara Brigadir J, Bharada E dan Putri Candrawathi baik-baik saja. Hal itu jauh dari laporan Sambo yang menyebut terjadi pelecehan seksual terhadap istri Kadiv Propam. 

"Kemudian si Ibu kirim Whatsapp ke ke adik almarhum. Adik Almarhum juga menyatakan ucapan selamat atas hari ulang tahun perkawinannya. Kemudian si Ibu juga dengan mesra berbicara dengan adiknya, kamu datang kesini, ada libur tidak?," tutur Kamaruddin menirukan percakapan Putri Candrawathi dengan LL Hutabarat, adik Brigadir J. 

(BACA JUGA:Jokowi Banggakan 3 Korupsi Besar Berhasil Dibongkar, ICW: Upaya Tutupi Kebobrokan! )

"Artinya disitu tidak ada masalah antara si Ibu Putri, baik dengan almarhum maupun dengan adiknya. Terbukti di dalam chatting WhatsApp itu yang belum pernah saya suguhkan ke publik, Ibu Putri itu baik sekali sama adiknya almarhum di dalam chatting whatsapp," ungkapnya. 

Namun demikian, lanjut Kamaruddin, ancaman terhadap Brigadir J sudah terjadi sebelum ia dan rombongan Putri Candrawathi pulang ke Jakarta. 

"Sebelum pulang, tepatnya di tanggal 7 (Juli 2022), ada ancaman, ancaman dari squad lama, yaitu squad yang dalam tanda petik dekat dengan si Bapak (Ferdy Sambo)," ungkapnya. 

"Ancamannya itu dia bilang, orang-orang kurang ajar ini mau membunuh saya. Itu whatsappnya kepada kekasihnya, whatsapp nya kepada kekasihnya yang di Jambi," sambungnya. 

Kamaruddin memastikan, permasalahan yang ada adalah antara Brigadir J dengan yang disebut Squad lama, namun dengan Putri Candrawathi, menurutnya baik-baik saja. 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by BERITA & INFO VIRAL (@lambegosiip)

Admin
Penulis