Dewi Tanjung Singgung Keberadaan Bharada E dan Istri Irjen Ferdy Sambo: Kalau Gak Salah Muncul Aja

Dewi Tanjung Singgung Keberadaan Bharada E dan Istri Irjen Ferdy Sambo: Kalau Gak Salah Muncul Aja

Politisi PDI-P, Dewi Tanjung-corry official-Tangkapan layar youtube

JAKARTA, FIN.CO.ID- Politisi PDI-P Dewi Tanjung kembali berikan komentarnya terhadap keberadaan Bharada E dan Istri Irjen Pol. Ferdy Sambo yang terlibat kasus penembakan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Sebagaimana dikabarkan, Brigadir J tewas tertembak setelah oleh Bharada E di kediaman dinas Irjen Pol. Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada beberapa hari lalu.

Dewi Tanjung mengatakan jika kasus tersebut berimbas kepada ketiga perwira kepolisian yang dinonaktifkan yakni, Irjen Pol. Ferdy Sambo dari Kadiv Propam, Brigjen Hendra Kurniawan dari Karopaminal, dan Kombes Budhi Herdi Susianto dari Kapolres Metro Jakarta Selatan.

Hal tersebut, Dewi Tanjung menyebut jika Bharada E lebih hebat dari ketiga perwira polisi.

(BACA JUGA:Kematian Brigadir J Janggal, Komnas HAM: Kok Jumlah Luka Masuk dan Keluar Berbeda? )

Pernyataan Dewi Tanjung tersebut diketahui melalui kanal youtube Corry Official yang diunggah pada Selasa (26/7/2022).

"Akibat ulah Bharada E tembak menembak dengan Brigadir Yosua, sudah ada tiga perwira dinonaktifkan. Berarti Bharada E lebih hebat dari pada tiga perwira tersebut," ucap Dewi Tanjung. 

Dewi Tanjung pun mempertanyakan keberadaan Bharada E, beserta Irjen Ferdy Sambo, dan Istrinya yang belum muncul kehadapan masyarakat.

Ia pun mempertanyakan alasan Bharada E beserta Irjen Ferdy Sambo dan istrinya untuk tidak tampil ke publik.

"Ada apa? apa yang harus ditakutin? kalo gak salah muncul-muncul aja," ungkapnya.

(BACA JUGA:Foto Diduga Jenazah Brigadir J di Ruang Bedah Mayat RS Polri Tanggal 8 Juli Beredar)

Dewi Tanjung meneruskan jika kasus tewasnya Brigadir J ini akan mempertaruhkan nama dan jabatan kepolisian. 

"Apa bila kapolri mengambil sikap tegas, menguak kebenaran tersangka kasus ini. Maka begitu apresisasi masyarakat kepada kepolisian dan Kapolri," tuturnya.

"Karena harapan masyarakat ada dikapolri, siapapun orangnya sikat babat dan tangkap, karena perbuatanya sudah biadab," ungkapnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: